Mengenal Acute Inferior Myocardual Infarction, Kondisi yang Dialami Azyumardi Azra Sebelum Meninggal
Kondisi acute inferior myocardial infarction atau salah satu jenis kelainan pada jantung menjadi penyebab meninggalnya Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kondisi acute inferior myocardial infarction atau salah satu jenis kelainan pada jantung menjadi penyebab meninggalnya Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra di RS Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu (18/9/2022) siang.
Selain ada kelainan jantung, Azyumardi diketahui pula terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Azyumardi Azra Sedianya Jadi Pembicara Konferensi di Selangor, Sempat Sesak Napas dan Dirawat di RS
Lalu apa itu acute inferior myocardial infarction?
Diagnosis infark miokard akut (acute myocardial infarct) harus ditegakkan secara cepat dan tepat, karena penyakit ini merupakan kondisi mengancam jiwa.
Diawali dengan pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri yang tidak hilang dengan istirahat. Diagnosis kemudian dikonfirmasi dengan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan laboratorium enzim jantung.
Dikutip dari NCBI, kondisi tersebut dialami sekitar 8,6 juta penduduk di dunia dengan tingkat kematian kurang dari 10 persen.
Baca juga: Jenazah Azyumardi Azra Tiba di Tanah Air Senin Malam dan Dimakamkan di TMP Kalibata Besok
Namun, beberapa komplikasi bisa menyebabkan peningkatan mortalitas, termasuk infark ventrikel kanan, hipotensi, bradikardia, blok jantung, dan syok kardiogenik.
Nyeri didada kiri dapat terasa seperti ditekan, ditindih benda berat, ditusuk, diperas, dipelintir, atau terbakar.
Lalu, menjalar ke lengan kiri, leher, rahang bawah, gigi, punggung, perut, hingga lengan kanan. Nyeri akan membaik bila pasien istirahat atau mengonsumsi nitrat. Nyeri dicetuskan oleh latihan fisik, stres, emosi, udara dingin, maupun setelah makan.
Gejala lain dapat menyertai nyeri dada, seperti mual, muntah, sesak nafas, keringat dingin, cemas, hingga merasa lemas. Pada beberapa kasus, pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri dada. Pasien lansia dan/atau komorbid diabetes mellitus dapat menderita IMA tanpa disertai nyeri dada.