Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Parasetamol Diduga Picu Gangguan Ginjal Akut, Jangan Langsung Beri Obat, Lakukan Ini Saat Anak Demam

Parasetamol diduga sebagai salah satu pemicu gangguan ginjal akut misterius. Lalu apa yang dilakukan saat anak demam?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Parasetamol Diduga Picu Gangguan Ginjal Akut, Jangan Langsung Beri Obat, Lakukan Ini Saat Anak Demam
Shutterstock
Parasetamol diduga sebagai salah satu pemicu gangguan ginjal akut misterius. Lalu apa yang dilakukan saat anak demam? 

"Kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang. Kematian bisa terjadi (mencapai 3-4 persen kasus) jika paracetamol digunakan sampai 15 gram," ungkap Zullies.

Secara mekanisme, toksisitas parasetamol lebih banyak terjadi pada liver atau hati, bukan pada ginjal.

Lalu, mengapa sirup parasetamol dikaitkan dengan kematian 66 anak-anak di Gambia?

Zullies mengatakan, dalam membuat suatu formula obat, tidak hanya zat aktifnya saja yang terkandung, tetapi juga ada senyawa tambahan lain.

Parasetamol tidak larut dalam air dan sirup menggunakan pembawa air, sehingga memerlukan bahan tambahan lain seperti propilen glikol untuk menambah kelarutan.

Kadar senyawa tambahan pada satu produk dengan produk lain bisa bervariasi antar pabrikan.

Ia menduga, sirup paracetamol yang beredar di Gambia mengandung kadar senyawa tambahan lain yang cukup besar yang dapat berbahaya.

Berita Rekomendasi

Informasi dari BPOM menyebutkan bahwa sirup parasetamol produk tersebut tidak beredar di Indonesia.

"Jadi dugaan saya, bukan parasetamolnya yang berbahaya, tapi mungkin ada bahan lain yang menyebabkan risiko kematian," jelas dia.

Adanya peningkatan kejadian anak-anak yang mengalami gangguan ginjal akut di Indonesia belakangan ini belum bisa dihubungkan dengan penggunaan obat, dan masih perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Sejauh pemantauan, penggunaan parasetamol di Indonesia masih aman.

Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan penggunaan parasetamol selama digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Apalagi umumnya pemakaian paracetamol hanya bila perlu saja dalam jangka relatif pendek.

"Jika ada gejala-gejala yang tidak diinginkan setelah menggunakan parasetamol, segera konsultasi ke dokter atau apoteker untuk mendapatkan tindaklanjut yang sesuai," pesan Zullies.

(Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi/Rina Ayu/Anita) (Nakita)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas