Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Bertambah, DPR Dorong Sosialisasi Masif Pengobatan Tanpa Obat Sirup

Terkait dengan penghentian penggunaan obat sirup,tak cukup hanya sebatas larangan pengumuman saja tetapi harus disosialisasikan secara masif ke publik

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Bertambah, DPR Dorong Sosialisasi Masif Pengobatan Tanpa Obat Sirup
Pixabay/Original_Frank
Ilustrasi obat sirup. Terkait dengan penghentian penggunaan obat sirup, tidak cukup hanya sebatas larangan pengumuman saja tetapi harus disosialisasikan secara masif ke publik.  

Kepada masyarakat, Rahmad mengatakan, bila ada gejala-gejala penyakit gagal ginjal akut menghinggapi anak, seperti demam, gangguan pencernaan seperti muntah dan diare, gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek, jangan minum obat sirup tapi segera berkonsultasi dengan dokter.

“Waspada perlu tapi kalau anak sakit nggak usah cemas berlebihan, tapi upayakan sesegera mungkin membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan,” katanya.

Dikatakan Handoyo, munculnya penyakit gagal ginjal akut ini memang ujian berat yang harus dihadapi.  

Apalagi, katanya, sampai saat ini, belum diketahui apa sebenarnya pemicu munculnya penyakit yang kebanyakan menyerang anak balita ini.

“Kita berharap tentunya dalam waktu tak lama lagi, pemerintah yang bekerja sama dengan negara lain saat ini tengah melakukan penelitian dan investigasi secara epidemologi, bisa mengetahui penyebab munculnya penyakit ini, sehingga bisa ditemukan obat penawarnya serta Langkat preventipnya,”katanya.

Baca juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Pabrik Obat di India Ditutup, Produksi Obat Sirup

Sejauh ini sudah ditemukan 206 anak kasus gagal ginjal akut di Indonesia yang belum diketahui penyebabnya.

Sebanyak 99 anak di antaranya meninggal dunia.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, kasus 70 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal juga ditemukam di Gambia, Afrika Barat, dan dilaporkan berkaitan dengan konsumsi obat yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol lantaran melampaui batas wajar.

Kemungkinan serupa di Indonesia tengah didalami para ahli termasuk BPOM RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas