Waspadai Sindrom Lynch, Salah Satu Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Orang dengan sindrom Lynch sering berkembang menjadi kanker kolorektal sebelum usia 50 tahun.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan pentingnya waspada terhadap sindrom Lynch.
Sindrom Lynch merupakan keadaan kanker usus besar itu diturunkan.
Salah satu dari orangtua membawa gen yang ada kelainan dalam pasangan gen sehingga menyebabkan beberapa jenis kanker.
Sindrom Lynch berasal dari mutasi gen bawaan yang menyebabkan kanker kolorektal pada 70 hingga 80 persen orang dengan mutasi tersebut.
"Orang dengan sindrom Lynch sering berkembang menjadi kanker kolorektal sebelum usia 50 tahun," ungkapnya pada talkshow yang diadakan YKI dan Merck secara virtual, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Konsumsi Daging Merah Dapat Tingkatkan Risiko Kanker Usus Besar, Begini Penjelasan Dokter
Tidak hanya kanker usus besar saja, kelompok ini juga berisiko lebih tinggi terkena kanker jenis lain.
Terutama kanker endometrium dan kanker ovarium, tetapi juga kanker perut dan kanker usus kecil, saluran empedu, ginjal, dan ureter.
Lebih lanjut Prof Aru menceritakan perbedaan kanker usus besar biasa dengan yang disebabkan oleh sindrom Lynch ini.
"Perbedaannya adalah tidak ada polip, tidak melalui stadium polip dulu. Munculnya usia 40-50 tahun dan biasanya dalam satu keluarga ada kanker lain, rahim, lambung, usus dan sebagainya," papar Prof Aru.
Sehingga, kata Prof Aru perlu dilihat apakah di dalam keluarga ada yang memiliki riwayat kanker.
Jika banyak anggota keluarga yang mengalami penyakit kanker, maka harus langsung curiga.