Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kaleidoskop 2022, Perjalanan Kemunculan Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak di Indonesia

Beberapa bulan terakhir, Indonesia menghadapi permasalahan kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) yang menyerang anak-anak.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kaleidoskop 2022, Perjalanan Kemunculan Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak di Indonesia
iStockphoto
Pedoman penanganan gangguan ginjal akut. 

Mis-C sendiri merupakan komplikasi yang muncul pada pasien Covid-19 anak. Di mana terjadi peradangan di berbagai organ tubuh, termasuk ginjal.

2. Tiga Hal yang Membedakan Gagal Ginjal Akut Misterius dengan Gangguan Ginjal Pada Umumnya

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) seperti catatan Tribunnews.com menemukan 152 kasus gangguan ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.

Meskipun telah ditemukan sejak Januari 2022, kasus yang disebut misterius ini baru mengalami pelonjakan signifikan pada September 2022.

Setidaknya ada tiga hal yang membuat gangguan ginjal akut misterius ini menjadi tidak biasa.

Sebelumnya, untuk gejala yang dimunculkan oleh gagal ginjal akut misterius, sebenarnya sama dengan gangguan ginjal akut umumnya Selalu dimulai dari jumlah kencingnya yang menurun drastis.

Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak: Penurunan Volume Buang Air Kecil hingga Warna Urine Berubah

Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak dr Henny Andriani, SpA(K) dalam sesi bincang di YouTube IDAI TV, Senin (17/10/2022).

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau misalnya produksi urine turun, itu berarti fungsi ginjal turun dan rusak sampai 50 persen. Tubuh anak mulai tampak bengkak, napas cepat dan dalam, gangguan elektrolit, kejang karena tekanan darah tinggi. Ditambah kadar natrium yang turun drastis,"ungkapnya, Senin (17/10/2022).

Ia pun mengingatkan jika tubuh sudah tampak bengkak, berarti terhitung telah dan mesti ditangani lebih cepat.

Ada tiga hal yang membedakan gagal ginjal akut misterius pada anak dengan gangguan ginjal pada umumnya.

Foto ilustrasi mengajarkan anak buang air besar (BAB). Peran orang tua untuk mengajarkan anak berlatih mandiri adalah faktor utama seperti mengajarkan anak pergi ke toilet untuk belajar buang air kecil maupun buang air besar. Usia pas bagi anak untuk diajarkan buang air besar sekitar 16 bulan keatas. TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Foto ilustrasi  TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

"Pertama, perjalanan penyakitnya cepat. Kedua, terjadinya gangguan ginjal itu mendadak," kata dr Henny lagi.

Ketiga adalah perburukan gejala yang juga cepat.

Hal ini membuat tenaga kesehatan terutama dokter di bidang ginjal menjadikan gangguan ginjal ini menjadi tidak biasa.

Lebih lanjut, dr Henny menyampaikan gejala awal yang bisa ditindaklanjuti oleh orangtua untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas