Kelebihan dan Kekurangan Tampon, Produk Penyerap yang Digunakan saat Menstruasi
Kelebihan dan kekurangan Tampon. Produk ini berbentuk ramping dan nyaman ketika digunakan beraktivitas, tapi sulit digunakan oleh sebagian wanita.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Penggunaan tampon dapat meningkatkan risiko TSS, meski pengunaannya tidak selalu menyebabkan TSS.
TSS disebabkan ketika bakteri strep berkembang di vagina dan diserap ke dalam aliran darah.
Gejala TSS termasuk demam, mual, muntah, diare, pusing, dehidrasi, nyeri otot, dan lain-lain.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, TSS juga dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis pada waktu yang tepat.
2. Sulit digunakan
Beberapa wanita menghindari tampon karena bentuk dan pemakaiannya yang sulit.
Mereka lebih memilih menggunakan pembalut karena tampon lebih sulit digunakan, terutama bagi pemula.
Wanita ragu untuk beralih ke tampon karena harus dimasukkan ke dalam tubuh dan proses tersebut tidak bisa dilakukan oleh semua wanita.
Alasan ini dapat dimengerti karena tampon bisa menjadi produk yang menakutkan bagi sebagian wanita.
3. Tidak ramah lingkungan
Bahan pembungkus tampon, Polypropylene, tidak dapat terurai secara hayati.
Beberapa penelitian menunjukkan bahan kimia seperti pestisida dan klorin digunakan untuk memutihkan kapas yang digunakan dalam tampon.
Selain itu, Dioksin juga digunakan selama pembuatan tampon dalam jumlah kecil.
Meski kandungan dioksin dalam tampon tidak cukup menimbulkan risiko kesehatan, namun diyakini dapat menyebabkan peradangan.
Baca juga: Apa Itu Tampon? Berikut Penjelasan, Fungsi dan Cara Memakainya
4. Tidak ada tanda untuk mengganti tampon
Penggunaan tampon adalah dengan dimasukkan ke dalam vagina.
Hal ini menyebabkan wanita yang menggunakannya tidak tahu kapan harus mengganti tamponnya ketika tampon tersebut telah 'penuh'.
Jika wanita yang menggunakan tampon tidak menyadari tamponnya terlalu basah, maka dapat menimbulkan noda pada pakaian.
5. Residu
Kekurangan yang terakhir ini jarang terjadi.
Namun, tampon dapat meninggalkan residu di vagina.
Residu ini dapat menyebabkan infeksi bakteri dan pembengkakan.
Saat wanita mengeluarkan tampon, produk ini dapat melepaskan beberapa serat yang nantinya dapat menyebabkan infeksi di dalam vagina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Tampon