Menkes Budi Pantau Varian Baru Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah terus memantau kemunculan varian baru Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah terus memantau kemunculan varian baru Covid-19.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 di tanah air.
Menurut menkes, meski mobilitas masyarakat pada periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 meningkat namun kondisi itu tidak lantas jadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.
"Kenaikan kasus terjadinya bukan karena mobilitas, lonjakan kasus itu terjadi karena ada varian baru itu data scientific-nya seperti itu," kata dia RS Harapan Kita, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
"Buktinya apa? Buktinya lebaran kemarin kita tidak naik (kasus Covid-19), Piala Dunia, G20 kita tidak naik," sambung mantan dirut Bank Mandiri ini.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Tutup, Menkes: Kita Masih Siap Hadapi Kasus Covid-19
Pihaknya tengah mendalami beragam varian baru Covid-19 diantaranya BQ.1, BA.5, BA.275, hingga yang teranyar varian Covid-19 BF.7.
"Nah kita lihat itu varian apa sih sekarang yang bikin naik? Sekarang yang bikin naik itu BQ.1 sama XBB dan kita sudah lewat, kita sudah kena. Di China yang banyak adalah BA.5, BA.275 dan BF.7," terang Menkes Budi.
Khusus yang varian baru BF.7 ini, menurut dia, sudah terdeteksi 15 kasus dan memiliki kemungkinan lonjakan yang sangat kecil.
"Yang BA.5 di kita sudah lewat siklusnya, yang BA.275 sudah lewat, tinggal yang BF.7. BF.7 ini sudah kita lihat di Indonesia sudah ada, kenaikannya itu kecil sekali, 15 kasusnya," jelas dia.
Pada Rabu (28/12/2022) kemarin terdapat penambahan 695 kasus baru Covid-19 dengan kasus aktif tercatat 14.725 kasus dan kematian sebanyak 14 orang.
Hingga hari ini, RI telah mencatat total 6.718.900 kasus Covid-19 terkonfirmasi.