Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dokter Spesialis Gizi: Stunting Berisiko Turunkan Potensi Kecerdasan Anak

menurut Nurul, stunting pada anak juga membuat pertumbuhan anak jadi terganggu mempengaruhi bentuk fisik

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Dokter Spesialis Gizi: Stunting Berisiko Turunkan Potensi Kecerdasan Anak
Tribunnews.com/Rahmat Nugraha
Dokter Spesialis Gizi, Nurul Ratna Mutu. Nurul Ratna menyebutkan bahwa stunting bisa membuat turunnya potensi kecerdasan seorang anak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, NUSA TENGGARA BARAT - Dokter Spesialis Gizi Klinik, Nurul Ratna Mutu Manikam menyebutkan bahwa stunting bisa membuat turunnya potensi kecerdasan seorang anak.

Selain itu menurut Nurul, stunting pada anak juga membuat pertumbuhan anak jadi terganggu mempengaruhi bentuk fisik.

“Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak," kata Nurul pada acara Danone Aksi Gizi Generasi Maju, Pentingnya Asupan Protein Hewani untuk Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting di Nusa Tenggara Barat, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Pahami Pencegahan Stunting, Dokter Spesialis Anak: Penuhi Protein Hewani

"Selain bentuk fisik, anak dengan kondisi stunting berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata dan rentan terhadap penyakit," jelasnya.

Nurul menuturkan penting untuk diperhatikan para orang tua bahwa asupan nutrisi yang tepat dengan gizi seimbang menjadi salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk untuk pencegahan stunting.

"Asupan nutrisi yang tidak optimal, seperti rendahnya asupan protein hewani dan at besi yang dapat menyebabkan anemia, menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

Nurul mengungkapkan sebab tubuh yang kekurangan asupan protein hewani dan zat besi akan mengalami gangguan fungsi hormonal, regenerasi sel, sistem kekebalan tubuh, massa otot, fungsi kognitif dan kemampuan motorik anak. 

"Oleh karena itu, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan (growth faltering) yang merupakan awal terjadinya stunting. Bila kondisi tersebut terus berlanjut maka akan berdampak serius pada kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti terhambatnya pertumbuhan fisik yang dapat menyebabkan stunting,” ungkapnya.

Baca juga: Kenali Kondisi Stunting Pada Anak, Tinggi Badan di Bawah Standar

Diketahui Progam Isi Piringku dari Danone merupakan panduan gizi lengkap dan seimbang untuk sekali makan yang mendukung pemenuhan asupan gizi harian anak.

Untuk itu, agar dapat membantu pemenuhan nutrisi harian anak, makanan bergizi seimbang yang kaya dengan protein hewani sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak serta membantu mencegah dan mengatasi stunting.

 Selain itu, penting juga untuk dilengkapi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang bermanfaat meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat guna mendukung tumbuh kembang maksimal anak. 

Sehingga dengan penyerapan yang optimal dapat membantu meningkatkan pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh anak. 

“Terdapat banyak sumber makanan yang mengandung protein hewani dan zat besi dapat diperoleh dengan mudah misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan, telur dan susu terfortifikasi. Bahkan banyak potensi pangan lokal di setiap daerah di Indonesia yang bisa menjadi sumber protein hewani," jelasnya.

Menurut Nurul potensi tersebut salah satunya Lombok, yang memiliki beragam pangan potensial yang cukup terkait dengan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, diantaranya berbagai pangan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, dan kerang yang mudah ditemukan masyarakat. 

"Contoh lain adalah Nyale (cacing laut) yang ternyata kaya protein hewani hingga sebanyak 43,84 persen, sedangkan telur ayam mengandung 12,2% dan susu sapi sekitar 3,5%, serta memiliki kadar zat besi yang cukup tinggi mencapai 857 ppm sangat tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat (80 ppm). Selain pangan lokal yang kaya protein untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi anak, dapat juga dilengkapi juga dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan kombinasi zat besi & vitamin C agar si kecil dapat tumbuh optimal,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas