Mengenal Apa Itu Difteri, Penyakit yang Ditetapkan jadi KLB di Garut
Berikut penjelasan mengenai penyakit difteri. Pemkab Garut telah menetapkan KLB difteri di Garut, Jawa Barat.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Bagi sebagian orang, difteri pernapasan dapat menyebabkan kematian.
Bahkan dengan pengobatan, sekitar 1 dari 10 pasien dengan difteri pernafasan meninggal.
Tanpa pengobatan, setengah dari pasien bisa meninggal akibat penyakit ini.
Untuk mencegah penularan lebih luas, terdapat beberapa vaksin yang membantu melindungi terhadap difteri.
Berikut beberapa vaksinnya:
- DTaP membantu melindungi terhadap difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan).
- DT membantu melindungi terhadap difteri dan tetanus.
- Tdap membantu melindungi dari tetanus, difteri, dan pertusis.
- Td membantu melindungi dari tetanus dan difteri
Bupati Garut: Banyak yang Tidak Vaksin
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, salah satu penyebab merebaknya difteri ini karena beberapa korban tidak divaksin lengkap untuk imunisasi difteri.
"Nah difteri sudah dinyatakan KLB, jadi saya sudah tandatangani bahwa difteri di Kabupaten Garut dinyatakan kejadian luar biasa."
"Ada yang meninggal dunia diakibatkan mereka tidak mendapatkan vaksin sejak awal, jadi daerah itu punya kepercayaan tidak perlu divaksin, harusnya kan dari awal, (jadi) tidak lengkap," kata Bupati Garut, dikutip dari jabarprov.go.id.
Atas kejadian tersebut, lanjut Rudy, pihaknya akan melakukan vaksin Difteri kepada anak-anak yang ada di Kabupaten Garut.
"Tapi kita di Pangatikan dulu, satu Kecamatan Pangatikan akan dilakukan gerakan, nanti saya akan pimpin ya pada Senin depan."
"Itu akan ada secara massal dilakukan terhadap anak-anak yang balita sampai dengan anak-anak di bawah 9-10 tahun, nanti bagaimana teknisnya ya yang akan dilakukan. Nah nanti kita akan lakukan se-Kabupaten Garut," ucapnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)