Atasi Stunting, Menko PMK Dorong Anak-anak di Maluku Konsumsi Ikan
Menko PMK rof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, dorong masyarakat di Maluku untuk gemar mengkonsumsi ikan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, dorong masyarakat di Maluku untuk gemar mengkonsumsi ikan.
Dorongan ini pun dikhususkan kepada anak-anak, sebagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Pengertian Stunting Menurut Perpres Nomor 72 Tahun 2021, Strategi Percepatan Penurunan Nasional
"Untuk penurunan stunting yang dibutuhkan itu asupannya terutama protein hewani. Ikan laut dalam kan segar-segar," kata Muhadjir Effendy dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim di Provinsi Maluku yang digelar secara daring, Rabu (08/03/2023).
Ironisnya, kata Muhadjir Effendy, di Ambon masih ada stunting walah memiliki sumber ikan yang melimpah.
Padahal mengonsumsi ikan menjadi faktor pendukung utama untuk mengentaskan stunting.
Baca juga: Viral Anak Makan Ikan Arwana Ayahnya Seharga Rp 5 Juta, sang Ayah: Agak Kesel, tapi Rezeki Dia
"Hal ini bisa mempercepat penurunan stunting di Ambon. Makanya anak Ambon pinter-pinter karena banyak makan ikan,” kata Muhadjir Effendy lagi.
Di Provinsi Maluku, saat ini terdapat enam kabupaten di atas rata-rata prevalensi balita stunting.
Sebanyak lima kabupaten atau kota lainnya berada di bawah angka rata-rata provinsi.
Adapun tiga kabupaten yang dipresentasi dalam kegiatan ini.
Pertama adalah kabupaten Buru Selatan.
Baca juga: Menteri Trenggono Berpesan ke Siswa SD Perbanyak Makan Ikan Supaya Pintar
Wilayah ini dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Maluku pada Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di 2022, yaitu mencapai 41,6 persen.
Angka ini naik 2,5 poin dari 2021 yang sebesar 39,1 persen.
Kedua kabupaten Kepulauan Tanimbar yang menempati peringkat kedua wilayah yang prevalensi stunting tertinggi yaitu sebesar 31,5 persen.
Kemudian ketiga, kabupaten Kepulauan Aru yang menempati posisi ketiga prevalensi stunting tertinggi sebesar 28,1 persen di Provinsi Maluku.
Dalam rapat itu juga Menko PMK meminta Pemkab dan Pemkot di Maluku untuk mengaktifkan kembali Posyandu.
“Kabupaten Seram ada Posyandu sudah tidak aktif, mohon diaktifkan kembali dan usulkan mendapatkan antroprometri dari Kementerian Kesehatan," imbau Muhadjir Effendy.