Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pasien Ginjal yang Telah Dialisis Butuh Protein Tinggi, Ini Alasannya 

Protein yang terbuang dan berisiko membuat tubuh mengalami defisit protein sehingga pasien ginjal yang telah dialisis butuh protein

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pasien Ginjal yang Telah Dialisis Butuh Protein Tinggi, Ini Alasannya 
ist
Ilustrasi ginjal- Protein yang tinggi ternyata sangat dibutuhkan bagi pasien gangguan ginjal yang telah melakukan dialisis 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Protein yang tinggi ternyata sangat dibutuhkan bagi pasien gangguan ginjal yang telah melakukan dialisis. 

Hal ini diungkapkan oleh Ahli Gizi sekaligus Brand Owner Nephrisol PT Kalbe Farma Tbk, Airin Levina, S.Gz. 

Dialisis atau yang akrab dikenal dengan cuci darah sendiri merupakan prosedur yang dilakukan untuk membuang limbah berbahaya di dalam tubuh. 

Airin pun menjelaskan kenapa pasien ginjal yang telah melakukan dialisis butuh protein tinggi.

Mesin dialisis sebenarnya berfungsi mengganti peran ginjal yang rusak untuk menyaring darah namun mesin dialisis tidak benar-benar bisa mengganti fungsi ginjal

"Ginjal punya menyaring darah, mengerti kalau protein harus diserap (tubuh) kembali. Karena masih berguna bagi tubuh. Tapi di mesin dialisis, protein itu akhirnya terbuang," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Kamis (16/3/2023). 

Baca juga: Penting! Ternyata Pasien Penyakit Ginjal Punya Diet Protein, Berikut Penjelasan Ahli Gizi

BERITA REKOMENDASI

Banyaknya protein yang terbuang dan situasi ini dapat berisiko membuat tubuh mengalami defisit protein sehingga pasien ginjal yang telah melakukan dialisis butuh protein tinggi. 

Lantas bagaimana dengan mereka yang mengalami gangguan ginjal karena hipertensi? 

Protein paling tinggi berasal dari hewani, sedangkan beberapa daging dipercaya bisa meningkatkan tekanan darah. 

Lantas protein apa yang aman untuk dikonsumsi?

Menurut Airin, protein tetap dapat terpenuhi tanpa sebabkan tekanan darah tinggi. 


"Kita bisa memilih protein hewani dengan lemak rendah dan kolestrol rendah. Misalnya daging putih, lemaknya lebih rendah dibandingkan daging putih," jelas Airin lagi. 

Selain memilih jenis protein dengan lemak dan kolesterol yang rendah, memerhatikan cara masak juga tidak kalah penting. 

Bisa dipilih di sana. hal lain dari konsumsi protein dan hipertensi adalah terkait pemasakan. 

Airin menganjurkan untuk menghindari cara pemasakan yang digoreng karena rentan dengan lemak jenuh.

"Cara pemasakan itu tidak cuma goreng, tapi juga ada tumis, rebus, steam, bakar, dan lain-lain," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas