Kolesterol Ternyata Pengaruhi Kesuburan, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
Selain menimbulkan penyakit sindrom metabolik seperti jantung koroner dan stroke, kolesterol ternyata bisa pengaruhi kesuburan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selain menimbulkan penyakit sindrom metabolik seperti jantung koroner dan stroke, kolesterol ternyata bisa pengaruhi kesuburan.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Putri Sakti, M. Gizi, Sp. GK, AIFO-K, CBCFF.
Baca juga: Cegah Serangan Jantung hingga Stroke, Berapa Kali Idealnya Cek Kolesterol setelah Usia 20 Tahun?
Sebenarnya, kadar kolestrol yang normal juga dapat memberikan manfaat agar hormon dari seksual kita termasuk dari fertiliti bisa terjaga dengan baik.
Kolestrol yang normal bagus sekali untuk produksi vitamin D. Nah vitamin D bagus untuk fertiliti.
"Tapi segala sesuatu yang kurang dan berlebih tidak bagus. Otomatis kalau kolestrol berlebih, salah satu risiko adalah hormon jadi tidak seimbang," ungkapnya dalam acara Halal Bihalal dan Health Talkshow bersama Nutrive Benecol Yogurt di Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Kolesterol Jadi Penyakit yang Mengintai Masyarakat Setelah Momen Lebaran
Kalau hormon itu tidak terjadi seimbang, maka bisa kearah kesuburan yang terganggu.
Dan ini berlaku bagi laki-laki mau pun perempuan.
"Selanjutnya, kalau kolestrol jahat kita tinggi, biasanya kerja kolestrol sehat jadk turun. Padahal kolestrol sehat penting untuk sel ovum, sel telur dan sel sperma," paparnya lagi.
Jadi kalau kolestrol tinggi, otomatis kualitas sel telur dan sperma jadi tidak optimal.
Baca juga: Siap Santap Makanan Nusantara Khas Lebaran Tanpa Takut Kolesterol Naik!
Efek lain bisa datang dari masa lemak tubuh yang meningkat karena kadar kolesterol tinggi.
Kalau lemak tinggi, bisa berefek pada rendahnya vitamin D.
Akibatnya, hormon menjadi kacau dan kebutuhan pun akan terganggu.
"Terakhir, kalau kolestrol tinggi dalam tubuh, lalu teroksidasi zat radikal bebas yang jahat dalam tubuh, maka akan terjadi penumpukan pada pembuluh darah," urainya.
Otomatis oksigen pada aliran darah oksigen ke arah alat reproduksi tidak akan baik.
"Jadi itu efeknya kemana-mana, tidak di satu titik saja," pungkasnya.
--