Stres Ternyata Bisa Picu Kerusakan Saraf Tepi atau Neuropati, Ini Penjelasannya
Jika neuropati terlambat tertangani, maka dapat bersifat permanen hingga paling fatal adalah kelumpuhan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neuropati merupakan penyakit kronis kerusakan saraf tepi dengan gejala seperti kebas dan kesemutan di tangan serta kaki.
Jika terlambat tertangani maka dapat bersifat permanen hingga paling fatal adalah kelumpuhan.
Banyak faktor penyebab munculnya penyakit ini. Di antaranya seperti diabetes, cedera dan trauma.
Namun tahukah, stres ternyata juga bisa menjadi faktor penyebab munculnya neuropati.
Menurut Dokter Winnugroho Wiratman Sp.N(K),Ph.D selaku Vice Secretary General Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), orang yang alami stres berisiko alami neuropati.
Hal ini dimungkinkan karena stres mengacaukan sistim imunitas.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Kesemutan, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Saraf Tepi!
"Ya kalau secara patofisiologi, stres mengacaukan sistim imun semuanya. Salah satu faktor risiko neuropati adalah imunitas terganggu,"ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Ini pun dibenarkan oleh Project Manager Officer Kesehatan Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Syahrul Effendi P. SKM.M.KKK.
"Iya, itu secara patofisiologi lebih kearah medical ya, tentang stres," kata Syahrul menambahkan.
Menurutnya hal utama yang penting dilakukan adalah lebih kepada pengendalian stres.
"Itu lebih kepada pengedalian atau pengelolaan stres yang berdampak pada sistim tubuh. Itu sih lebih penting," pungkasnya.