8 Hal yang Perlu Diketahui seputar Rabies: Gejala, Penularan, Pengobatan, Vaksin serta Pencegahannya
Simak hal-hal yang perlu diketahui seputar rabies, dari gejala, penularan, pengobatan, hingga pencegahannya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
- tinggal di daerah pedesaan di mana ada paparan yang lebih besar terhadap hewan liar serta sedikit atau tidak ada akses ke vaksin dan terapi pencegahan
- bepergian ke negara-negara berkembang
- sering berkemah dan paparan hewan liar
- berusia di bawah 15 tahun (karena rabies paling sering terjadi pada kelompok usia ini)
Meskipun anjing penyebab sebagian besar kasus rabies di seluruh dunia, kelelawar adalah penyebab kematian rabies terbanyak di Amerika Serikat.
5. Bagaimana dokter mendiagnosis rabies?
Tidak ada tes untuk mendeteksi tahap awal infeksi rabies.
Setelah timbulnya gejala, dokter dapat menggunakan tes seperti tes darah, jaringan, atau air liur untuk membantu menentukan apakah seseorang mengidap penyakit tersebut.
Tes jaringan meliputi tes antibodi fluoresen langsung (DFA) dan biopsi leher.
Jika pasien pernah digigit binatang buas, dokter biasanya akan memberikan suntikan pencegahan vaksin rabies untuk menghentikan infeksi sebelum gejala muncul.
6. Apakah rabies bisa disembuhkan?
Begitu seseorang mengidap rabies, jarang penyakitnya bisa disembuhkan.
Namun, setelah terkena virus rabies, pasien dapat melakukan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi.
Imunoglobulin rabies, yang memberi pasien dosis antibodi rabies untuk melawan infeksi, membantu mencegah virus mendapatkan pijakan.
Kemudian, mendapatkan vaksin rabies adalah kunci untuk menghindari penyakit tersebut.
Hewan yang mengigit juga sebaiknya diuju.
Jika hewan tersebut tidak rabies, pasien dapat menghindari suntikan rabies dalam jumlah besar.
Namun, jika hewan tersebut tidak dapat ditemukan, tindakan yang paling aman adalah mengambil suntikan pencegahan.
7. Vaksin rabies
Mendapatkan vaksinasi rabies sesegera mungkin setelah gigitan hewan adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi.
Vaksin rabies diberikan dalam rangkaian lima suntikan selama 14 hari.
Dokter akan merawat luka pasien dengan mencucinya selama minimal 15 menit dengan sabun dan air, detergen, atau yodium.
Kemudian, dokter akan pasien suntikan imunoglobin rabies dan pasien akan memulai putaran empat suntikan untuk vaksin rabies.
Protokol ini dikenal sebagai profilaksis pasca paparan.
8. Bagaimana cara mencegah rabies?
Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah.
Ada langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular rabies:
- Dapatkan vaksinasi rabies sebelum bepergian ke negara berkembang, atau sebelum bekerja dekat dengan hewan, atau bekerja di laboratorium yang menangani virus rabies.
- Vaksinasi hewan peliharaan
- Cegah hewan peliharaan berkeliaran di luar.
- Laporkan hewan liar ke kontrol hewan.
- Hindari kontak dengan hewan liar.
- Cegah kelelawar memasuki rumah atau bangunan lain di dekat rumah.
- Laporkan tanda-tanda hewan yang terinfeksi ke kontrol hewan atau departemen kesehatan setempat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)