1 dari 1.000 Orang di Indonesia Menderita Katarak Setiap Tahunnya, Mayoritas Usia 50 Tahun ke Atas
Saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menderita penyakit katarak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Kondisi inilah yang memungkinkan mereka untuk tidak melakukan tindakan operasi pada hari itu.
"Tapi biasanya ada screening lagi sebelum melakukan tindakan, apakah dari 55 orang itu semuanya eligible atau tidak, kadang kan ada calon pasien yang sampai sini gugup, stress, tekanan darah naik, nggak bisa operasi," pungkas dr. Andri.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Anna Pekayon, dr. Adi Anggoro, MARS., mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat memperoleh akses kesehatan yang mudah di rumah sakit.
"Acara ini merupakan bagian dari upaya RS Anna untuk memudahkan akses masyarakat ke rumah sakit. Jadi selain program baksos katarak ini, kami juga punya program lain yang memudahkan masyarakat untuk akses ke rumah sakit," jelas dr. Adi.
Ia pun berharap kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun untuk memberikan akses mudah bagi masyarakat kurang mampu.
"Mudah-mudahan tiap tahun kami bisa melaksanakan bakti sosial. Alhamdulillah ada 55 peserta, dari sekian ratus yang daftar itu didiagnosis dulu, yang betul-betul total buta itu yang kita dahulukan," kata dr. Adi.
Ketua PERDAMI kota Bekasi, dr. Irsad Sadri, Sp.M., mengatakan bahwa penyakit katarak memang mampu mengurangi aktivitaa ekonomi mereka yang mengalaminya, padahal penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dan kebutaan dapat dihindari melalui tindakan operasi.
"Jadi katarak itu mengurangi mobilitas, membebani orang lain. Katarak itu bisa dicegah, bisa diatasi dengan operasi," kata dr. Irsad.
Sebelum menentukan apakah seseorang mengalami katarak atau tidak, dapat dilakukan melalui periksa ketajaman mata.
"Kita harus mengetahui dulu, kita periska dulu lensa mata yang dulu jernih sekarang berubah menjadi keruh. Di sini kita akan ada pemeriksaan ketajaman matanya, biasanya ktia ukur hitung jari, kemudian kita pakai senter," papar dr. Irsad.
Para penderita katarak saat ini umumnya terjadi pada kaum lansia, yakni usia 60 tahun ke atas.
"Untuk katarak sekarang ini umum terjadi pada usia tua, mereka yang 60 tahun ke atas bisa katarak," tutur dr. Irsad.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak memperoleh akses kesehatan alibat antrean yang panjang maupun kurangnya ekonomi.
Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat kembali memperoleh penglihatannya.
"Baksos itu bisa menjangkau mereka yang tidak terlayani, mudah-mudahan pasien masih bisa menikmati penglihatan yang baik," pungkas dr. Irsad.