Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

1 dari 1.000 Orang di Indonesia Menderita Katarak Setiap Tahunnya, Mayoritas Usia 50 Tahun ke Atas

Saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menderita penyakit katarak.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 1 dari 1.000 Orang di Indonesia Menderita Katarak Setiap Tahunnya, Mayoritas Usia 50 Tahun ke Atas
DOK. Dean McGee Eye Institute
Ilustrasi penyakit katarak 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menderita penyakit katarak.

Penyakit ini merupakan proses degeneratif berupa kekeruhan pada lensa bola mata yang biasanya jernih.

Baca juga: Sebanyak 340 Warga Namlea Maluku Jalani Operasi Katarak Gratis

Kondisi ini menyebabkan penurunan pada kemampuan penglihatan hingga akhirnya terjadi kebutaan.

Bagi orang yang menderita katarak, melihat melalui lensa yang keruh mirip seperti melihat melalui jendela yang membeku atau berkabut.

Penglihatan kabur yang disebabkan oleh katarak tentu dapat mempersulit banyak kegiatan dan mengurangi produktivitas dalam bekerja sehingga menghilangkan ekonomi orang yag mengalaminya.

Sebagian besar katarak berkembang perlahan dan tidak mengganggu penglihatan sejak dini.

BERITA REKOMENDASI

Namun seiring berjalannya waktu, katarak cepat atau lambat akan mengganggu penglihatan anda.

Pada awalnya, pencahayaan dan kacamata yang lebih kuat dapat membantu anda mengatasi katarak, namun jika gangguan penglihatan mengganggu aktivitas, anda mungkin memerlukan tindakan operasi.

Untungnya, operasi katarak umumnya merupakan prosedur yang aman dan efektif.

Baca juga: Penderita Katarak Bisa Dapatkan Penglihatannya Kembali Jika Tidak Ada Komplikasi

Menurut survey yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2019, masyarakat Indonesia yang terkena katarak mayoritas usia 50 tahun ke atas dan kondisi ini merupakan penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia.

Selain itu, diperkirakan insiden katarak mencapai 0,1 persen per tahun, ini mengindikasikan setiap tahun terdapat seorang penderita katarak baru di antara 1.000 orang.

Seorang peserta kegiatan sosial kemanusiaan Katong Melihat Terang, di Pulau Buru, Namlea, Maluku, mendapatkan operasi katarak secara gratis. Aksi sosial ini diinisiasi Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia dan Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) dan didukung perusahaan dermatologi ERHA bekerja sama dengan Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh (HBT). Operasi katarak gratis untuk 340 warga di Pulau Buru, Namlea, Maluku, ini digelar pada 20-23 Juni 2023.
Seorang peserta kegiatan sosial kemanusiaan Katong Melihat Terang, di Pulau Buru, Namlea, Maluku, mendapatkan operasi katarak secara gratis. Aksi sosial ini diinisiasi Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia dan Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) dan didukung perusahaan dermatologi ERHA bekerja sama dengan Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh (HBT). Operasi katarak gratis untuk 340 warga di Pulau Buru, Namlea, Maluku, ini digelar pada 20-23 Juni 2023. (Handout/istimewa)

Terkait pentingnya operasi katarak untuk memulihkan penglihatan para penderitanya, VIO Optical Clinic menggelar kegiatan bakti sosial berupa operasi katarak gratis bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Bekasi di Rumah Sakit Anna Pekayon Bekasi, Jawa Barat, Minggu (2/7/2023).

Founder dan Chief of Doctor VIO Optical Clinic, dr. Andri Agus Syah, OD.FPCO.FAAO., mengatakan bahwa dakam peringatan HUT ke-10,  pihaknya berkomitmen untuk membantu masyarakat yang mengalami katarak untuk kembali memiliki penglihatan yang baik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas