Bisakah Fitur Pengukur Tekanan Darah Smartwatch jadi Rujukan? Begini Kata Dokter
Apakah fitur pengukur tekanan darah di smartwatch bisa jadi rujukan atau skrining awal? Ini penjelasan dokter.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini bermunculan fitur-fitur canggih smartwatch.
Salah satu fitur yang ditawarkan adalah bisa mengukur tekanan darah.
Lantas, apakah fitur pengukur tekanan darah di smartwatch bisa jadi rujukan atau skrining awal?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (RSJPDHK), Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dr. Bambang Widyantoro, SpJP(K), PhD beri tanggapan.
Menurutnya, dalam hal ini teknologi smartwatch saat ini terhitung cukup membantu.
Baca juga: Tips Mencegah Gangguan Kesehatan Seperti Kolesterol dan Tekanan Darah karena Konsumsi Daging
"Teknologi smartwatch sekarang ini sebetulnya membantu sekali. Membantu tapi untuk skrinning awal," ungkapnya pada media gathering, Rabu (19/7/2023).
Namun, tetap saja, pemeriksaan darah yang akurat tetap menggunakan alat pengukur tekanan darah.
Baik itu alat pengukur tekanan darah digital yang bisa digunakan di rumah.
Atau pun alat manual yang digunakan di fasilitas kesehatan.
Namun sekarang ini alat pengukur tekanan darah yang menggunakan merkuri tidak lagi dipakai tenaga kesehatan.
Baca juga: Ahli Kesehatan Sebut Menu Rendah Garam Menurunkan Tekanan Darah Lansia
"Karena sudah ada keputusan menteri kesehatan yang melarang menggunakan alat pengukur tekanan darah menggunakan merkuri," paparnya lagi.
Namun ia menekankan jika penggunaan smartwatch untuk skrining awal sangat baik.
"Tapi tidak bisa membaca secara akurat. Paling tidak, dengan adanya data awal kok saya di smartwatch tensi mulai naik, konfirmasi, dan datang ke faskes," kata dr Bambang.