3 Cara Mencegah Depresi Postpartum pada Ibu Usai Melahirkan
Depresi postpartum menyebabkan ibu merasa sedih, bersalah dan putus asa. Bahkan bisa menyakiti diri sendiri hingga mengakhiri hidup.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Depresi postpartum merupakan suatu gangguan mood yang terjadi setelah melahirkan.
Ibu merasa sedih, bersalah, putus asa, dan gejala depresi lainnya.
Di tahap yang serius, ibu bisa berujung menyakiti diri sendiri hingga mengakhiri hidup.
Angka kejadian depresi postpartum di Indonesia terbilang cukup tinggi yaitu ibu mencapai 50-70 persen.
Oleh karena itu langkah pencegahan menjadi sangat penting.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Baby Blues dengan Postpartum Depression
Psikolog klinis Nuran Abdat, M.Psi pun bagikan beberapa upaya mencegah terjadinya depresi postpartum pada ibu usai melahirkan.
1. Mengedukasi diri mengenai kondisi psikologis kehamilan, melahirkan dan tumbuh kembang anak.
"Belajar parenting tidak melulu akan hamil saja atau ingin punya anak. Ketika tidak ingin punya anak, tidak masalah belajar parenting," kata Nuran pada media briefing virtual, Kamis (3/8/2023).
Dengan adanya edukasi pada diri sendiri, dapatmembuka mata terkait parenting sekaligus bisa membantu lingkungan sekitar.
Manfaatnya adalah mampu menempatkan dan memanajemen stres dengan bijak dan tepat.
2. Calon ibu dan ayah perlu mengenal latihan relaksasi, yang bisa berupa pernapasan serta meditasi untuk menempatkan pikiran.
3. Kalau memang punya pasangan atau menuju memiliki pasangan, mulai membina komunikasi yang baik.
Membicarakan bahasa cinta atau love language dan mengenal penyelesaian konflik dalam berpasangan.