dr Feni Paparkan Dampak Buruk Polusi Udara Sebabkan Penyakit Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jika kelompok rentan sering terpapar polusi udara, maka risiko terjadinya suatu penyakit akan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak rentan.
Penulis: Irma Rahmasari
TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Dokter Spesialis Paru & Pernapasan, Konsultasi Paru Kerja & Lingkungan, dr Feni Fitriani, Sp.P(K) paparkan dampak dari paparan polusi udara yang berkelanjutan dapat menyebabkan penyakit jangka pendek dan jangka panjang.
Polusi udara ialah pencemaran udara yang disebabkan oleh gas dan partikel seperti, gas karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), ozon (O3), asap kendaraan, asap pabrik, dan juga asap rokok.
Ketika polusi udara tersebut terhirup terus menerus, maka dapat menyebabkan penyakit jangka pendek dan penyakit jangka panjang.
Terlebih lagi jika kelompok rentan sering terpapar polusi udara, maka risiko terjadinya suatu penyakit akan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak rentan.
Diketahui kelompok rentan terhadap polusi udara terdiri dari kelompok pekerja luar ruangan, kelompok ibu hamil, kelompok anak-anak, hingga kelompok lansia.
Baca juga: Jika Tuberkulosis Anak 6 Bulan Belum Sembuh, Adakah Pengobatan Lanjutan? Berikut Ulasan dr Hendra
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Paru & Pernapasan, Konsultasi Paru Kerja & Lingkungan, dr Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) memberikan penjelasan mengenai penyakit jangka pendek dan jangka panjang yang disebabkan oleh paparan polusi udara dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Tribun Corner.
Penyakit Jangka Pendek
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh dr Feni Fitriani, penyakit jangka pendek yang terjadi akibat paparan polusi udara yang berkelanjutan adalah penyakit yang sifatnya iritasi.
Seseorang yang terus terpapar polusi udara akan merasa tidak nyaman di bagian mukosa atau selaput lendir.
Kondisi ini akan menimbulkan keluhan seperti mata merah, hidung berair, tenggorokan tidak nyaman, batuk berdahak, hingga potensi batu yang terus meningkat.
Pada kelompok rentan yang kerap terpapar polusi udara, mereka akan cenderung rentan mengalami yang namanya batuk dan pilek.
Sedangkan pada kelompok yang sudah memiliki riwayat penyakit kronik seperti hipertensi, stroke, asma, dan PPOK, cenderung akan mengalami peningkatkan keluhan.
Baca juga: Sering Nyeri Menstruasi? Berikut dr Zaidul Akbar Bagikan Tips untuk Mengatasinya
Baca juga: Hilangkan Stres yang Melanda dengan Menerapkan 7 Tips Berikut, Salah Satunya Mendengarkan Musik