Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Asbes Bisa Picu Kanker Paru, Tidak Dianjurkan Dipakai untuk Material Rumah

Namun, penggunaan asbes kini tidak lagi dianjurkan karena berisiko memicu munculnya penyakit kanker paru.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Asbes Bisa Picu Kanker Paru, Tidak Dianjurkan Dipakai untuk Material Rumah
Tribunjualbeli.com
Bahaya memakai atap asbes yang bisa memicu tumbuhnya sel kanker penghuninya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAAsbes bagi masyarakat Indonesia masih digunakan sebagai atap sebuah bangunan, khususnya rumah.

Namun, penggunaan asbes kini tidak lagi dianjurkan karena berisiko memicu munculnya penyakit kanker paru.

Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap Rumah Beratap Asbes Berisiko Sebabkan TBC

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Onkologi, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Sita Laksmi Andarini.

Karsinogenik adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker.

"Asbes merupakan faktor karsinogen yang tinggi selain rokok. Selain asbes, bagian dari silika," ungkapnya pada peluncuran konsensus skrining kanker paru-paru di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Menurut dr Sita, paparan ini akan menimbulkan secara langsung radang.

Berita Rekomendasi

Selain itu, proses karsinogenis atau pembentukan kanker yang lebih dominan.

Baca juga: Bukan Hanya Asap Rokok, Polusi Udara Bisa Picu Kanker Paru-Paru

"Asbes yang di rumah-rumah, itu merupakan faktor risiko tinggi terjadinya kanker paru," kata dr Sita.

Saat ini di luar negeri bahan bangunan menggunakan asbes itu sudah dilarang.

Di Indonesia saat ini belum ada larangan, namun menurut dr Sita harusnya memang tidak diperbolehkan.

Bahkan di luar negeri, saat menggunakan asbes orang perlu memakai masker N95.

"Karena tidak sembarangan, dan itu untuk renovasinya itu khusus. Jadi memang merupakan faktor risiko terjadinya kanker paru," jelas dr Sita.

Demikian juga dengan debu kayu. Menurut dr Sita, Internasional Assocation for Cancer Control itu sudah masuk di dalam zat karsinogen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas