Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

4 Tips Diet Air Putih yang Sehat dan Aman Dilakukan

Terdapat berbagai macam diet yang bisa dipilih untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah diet air putih.

Penulis: Putri Pramestianggraini
zoom-in 4 Tips Diet Air Putih yang Sehat dan Aman Dilakukan
kompas.com
ilustrasi diet air putih 

TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat berbagai macam diet yang bisa dipilih untuk menurunkan berat badan, salah satunya ialah diet air putih atau disebut dengan water fasting.

Walaupun terlihat sederhana, sebenarnya diet ini cukup sulit dilakukan.

Tak cuma sekadar memenuhi kebutuhan cairan tubuh, air putih bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, mencukupi kebutuhan cairan bisa menigkatkan kinerja metabolisme tubuh dalam membakar lemak.

ilustrasi diet air putih
ilustrasi diet air putih (kompas.com)

Baca : Cuma Dapat Mangkuk dari Mantan Mertua, Wanita Ini Menangis Tahu Harga Aslinya

Apa itu Diet Air Putih (Water fasting)?

Melansir siloamhospitals.com, diet air putih atau water fasting ialah diet yang dilakukan dengan tidak mengkonsumsi apapun selain air putih. Seseorang yang sedang menjalani diet air putih hanya diperbolehkan minum air putih. Bahkan, mengkonsumsi minuman elektrolit tidak dianjurkan.

Dengan hanya mengkonsumsi air putih, tubuh tidak akan mendapatkan asupan kalori. Nengingat bahwa air putih tidak mengandung kalori sama sekali. Seiring berjalannya waktu, berat badan tentu akan turun.

Berita Rekomendasi

Namun, bila diet ini dilkaukan secara asal atau tidak mengikuti panduan yang tepat, maka jenis diet ini justru bisa menyebabkan kekurangan nutrisi.

Manfaat Diet Air Putih

Bila dilakukan dengan tepat, manfaat dari diet air putih ini dalam jangka pendek bisa dirasakan secara langsung oleh orang dengan penyakit jantung, kolesterl tinggi, obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Baca : Simak Aturan Baru untuk Pembelian Gas LPG 3 Kg Subsidi, Berlaku Mulai 1 Januari 2024

Beberapa manfaat dari diet air putih:

- Membantu proses regenerasi tubuh

- Menurunkan tekanan darah

- Mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan diabetes

- Membantu mengelola stres

Apakah Diet Air Putih Aman?

Diet air putih sebenarnya hanya disarankan dalam jangka waktu pendek, yaitu 1 sampai 3 hari. Jika lebih dari itu, tubuh berisiko mengalami beberapa keluhan kesehatan seperti:

Dehindrasi

ilustrasi seseorang yang mengalami dehidrasi
ilustrasi seseorang yang mengalami dehidrasi (health.kompas.com)

Baca : SELAMAT! Bansos PKH Pendidikan SMA Rp 500 Ribu Bulan Agustus Cair

Dehidrasi merupakan kondusu tubuh kekurangan asupan cairan.

Lantas, bagaimana diet air putih menyebabkan dehidrasi?

Pasalnya, data dari Nutrition Reviews menyebutkan bahwa sebanyak 20-30 persen asupan air pada tubuh diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Jadi, bila hanya minum air dan tidak konsumsi makanan apapun, maka risiko dehidrasi tetap ada.

Kekurangan Nutrisi

Diet air putih tidak diperbolehkan konsumsi makanan apapun kecuali air putih. Di sisi lain, air putih tak hanya bebas kalori, namun juga tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti lemak, vitamin dan protein.

Dalam 24 jam saja, diet ini sudah bisa mengurangi kinerja otak menjadi lebih lambat. Akibatnya, muncul beberapa gejala masalah kesehatan seperti sulit konsentrasi, mudah migrain, kebingungan, mudah emosi, bahkan berhalusinasi.

Cara Melakukan Diet Air Putih yang Aman

Perlu diingat jika program diet air putih tidak untuk dilakukan dalam jangka waktu panjang, hanya bisa dilakukan selama 24-72 jam atau 1-3 hari saja dan diikuti dengan fase refeeding.

Ilustrasi minum air putih.
Ilustrasi minum air putih. (Shutterstock)

Baca : Wanita di Tiongkok Hilang 17 Tahun Akhirnya Ditemukan, Keluarga Kaget Ternyata Ada di Sini

Bila baru pertama kali dilakukan, maka mulailah dengan persiapan sejak 3-4 harii sebelumnya dengan mengurangi porsi makan secara bertahap.

Berikut penjelasan mengenai cara diet air putih yang benar dan aman dilakukan:

1. Mulai dengan Mengurangi Porsi Makan

Sebelum memulai diet air putih atau water fasting, tetapkan terlebih dahulu waktu yang pas untuk memulai diet, yaitu ketika tubuh sedang tidak memerlukan banyak energi.

Jika sudah menetapkan waktu, mulailah dengan menyiapkan asupan zat gizi dari jauh hari sebelum melaksanakan diet.

Mulai kurangi porsi kmakan sedikit demi sedikit selama beberapa hari menjelang diet. Namun, pada fase ini pastikan tubuh tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan pilihlah makanan yang mengandung banyak energi.

Pada hari pertama puasa, coba konsumsi minuman yang kaya akan nutrisi dan mengenyangkan seperti jus buah atau smoothiers. Jika sudha terbiasa, barulah melakukan diet air putih atau water fasting tanpa makan apapun.

Baca : Pekan Pertama, 326 Mahasiswa Baru Ikut BALANCE 2023 di FKG Unhas

2. Minum Air Putih saat Merasa Lapar

Selama menjalani diet air putih, segera perbanyak konsumsi air putih ketika merasa lapar. bisa juga dengan membiasakan minum air putih minimal dua jam sekali. Kebiasaa ini bisa membantu memastikan tubuh mendapatkan asupan di waktu yang tepat.

3. Menghindari Aktivitas Fisik Berat

Selama water fasting tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, maka hindari olahraga yang terlalu berat agar tidak mengalami dehidrasi atau kelelahan. Aktivitas fisik yang berat juga cenderung menyebabkan munculnya keinginan untuk minum secara berlebihan.

Pasalnya, terlalu banyak minum air putih justru bisa berdampak negatif untuk kesehatan tubuh. Minum air putih secara berlebihan bisamenimbulkan terjadinya overhidrasi dan keracunan air. Ingat, jangan terlalu memaksakan diri, segera hentikan diet jika merasa sakit atau terlalu lemas.

4. Mengenal Makanan Kembali (Refeeding)

Setelah menjalani diet air putih, keinginan untuk makan dalam porsi besar harus ditahan terlebih dahulu. Pasalnya, langsung makan dalam porsi besar setelah hanya minum air putih dapat menyebabkan terjadinya refeeding syndrome.

Refeeding syndrome ialah kondisi yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan fatal karena tubuh mengalami perubahan terlalu cepat dalam keseimbangan kadar cairan dan elektrolit. Gejala refeeding syndrome bisa bervariasi mulai dari gejala ringan hingga berat, seperti mual, muntah, lesu, hingga gangguan pernapasan, gagal jantung, hipotensi, aritmia, delirium, koma, dan kematian. Itulah sebabnya, fase refeeding tidak boleh dilakukan terlalu cepat dan harus secara bertahap.

(TribunHealth.con/PP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas