Tak Perlu Khawatir Ini Cara Menangani Konstipasi pada Anak, Kapan Harus ke Dokter?
Konstipasi memang tak hanya dialami oleh orang dewasa saja, anak-anak pun bisa mengalami konstipasi.
Penulis: Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - Konstipasi memang tak hanya dialami oleh orang dewasa saja, anak-anak pun bisa mengalami konstipasi.
Namun, sebagai orangtua tak perlu khawatir bila anak mengalami konstipasi dengan mengetahui cara menanganinya.
Melansir dari ekahospital.com, konstipasi pada anak ialah kondisi saat anak mengalami jarang buang air besar (BAB) atau tinja yang keras dan kering.
Baca : Perlu Hati-hati, TBC Ditularkan Melalui Droplet atau Percik Renik, Ini Kata Dokter
Walaupun bisa terjadi pada usia berapa saja dan kondisi ini memang umum dialami oleh anak-anak.
Gejala Konstipasi pada Anak
Terdapat beberapa gejala ketika anak mengalami konstipasi, beberapa diantaranya yakni:
- Kesulitan saat buang air besar dan frekuensi
- BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, serta terasa menyakitkan untuk dikeluarkan.
- BAB yang keras, kering dan sulit dikeluarkan.
- Sakit perut.
- Bercak feses yang tertinggal di pakaian dalam anak.
- Darah di permukaan tinja yang keras.
Penyebab Anak Mengalami Konstipasi
Ada beberapa kemungkinan penyebab konstipasi yang dialami anak, bahkan bisa saja tanpa ada alasan yang jelas.
Berikut kemungkinan penyebab konstipasi pada anak, diantaranya:
- Kurang konsumsi makanan berserat tinggi seperti buah san sayur
- Terlalu banyak konsumsi makanan tinggi lemak sepetti mmakanan olahan, makanan cepat saji dan minuman bersoda.
- Kurang minum air putih.
- Kurang aktivitas fisik.
- Tidak diajari BAB di toilet dengan baik, sehingga anak kerap menahan BAB jika tidak ada yang menemani atau mengganggu waktu bermain.
- Merasa cemas atau khawatir tentang sesuatu, misalnya pindah rumah, kedatangan bayi baru atau memulai sekolah.
Baca : Air Kelapa Mudah Bisa Mengatasi Nyeri Haid? dr. Binsar Martin Beri Penjelasan
Cara Mengobati Konstipasi pada Anak
Bila anak mengalami konstipasi, orang tua tak perlu ragu untuk ke dokter.
Semakin lama anak mengalami konstipasi yang tidak ditangani, amaka anak akan semakin terbiasa dengan kondisi itu dana kan mengganggu kesehatannya.