Kepala BKKBN Dorong Masyarakat Konsumsi Ikan Lele untuk Mencegah Stunting
Menurut Hasto, selain mengandung protein hewani yang cukup tinggi, ikan lele juga harganya murah dan mudah dibudidayakan oleh masyarakat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mendorong masyarakat mengonsumsi ikan lele untuk mencegah stunting.
"Kalau menyuapi makan anak, jangan hanya mie saja atau nasi dengan kerupuk. Harus ada protein hewani yaitu ikan lele," ungkap Hasto pada keterangan resmi, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Kasus Stunting di Aceh Capai 31,1 Persen, BKKBN Dorong Pemprov Terjunkan Semua Kekuatan
Hasto menjelaskan jika ikan lele memiliki protein hewaninya cukup tinggi.
Protein hewani berperan sebagai zat gizi makro yang memiliki sumber asam amino esensial terbaik yang diperlukan tubuh.
Sehingga dapat mengaktifkan berbagai enzim dan hormon pertumbuhan.
"Jadi bisa mencegah stunting," kata Hasto lagi.
Baca juga: Cegah Stunting, YBM PLN Sebar 17.000 Paket Gizi
Menurut Hasto, selain mengandung protein hewani yang cukup tinggi, ikan lele juga harganya murah dan mudah dibudidayakan oleh masyarakat.
Kandungan protein hewani ikan lele menurut Dokter Hasto lebih tinggi dibandingkan daging sapi.
"Ikan lele ini untuk mencegah stunting. Masyarakat bisa memanen ikan lele dari halaman rumah sendiri," pungkas Hasto.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia tercatat 21,6 persen.
Target penurunan prevalensi stunting sendiri telah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, yakni 14 persen pada 2024.