Ibu Hamil Wajib Tahu Jenis Sayur yang Dilarang dan Tips Mengolah Sayuran untuk Dikonsumsi saat Hamil
Ibu hamil memang membutuhkan nutrisi yang cukup untuk diri sendiri dan janin yang ada di dalam kandungan.
Penulis: Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil tentunya memerlukan nutrisi yang cukup untuk ibu sendiri dan janin yang ada di kandungannya.
Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil bisa didapatkan dari vitamin tambahan atau makanan yang dikonsumsi.
Namun, ibu hamil perlu mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk ibu hamil.
Perlu diketahui jika terdapat beberapa jenis sayuran yang dilarang ibu hamil karena bisa mengganggu kehamilan bila dikonsumsi secara berlebih dan tidak dicuci bersih, serta tidak dimasak hingga matang.
Baca : Normalnya Kontraksi Rahim saat Menstruasi Berapa Lama? Simak Penjelasan dr. Binsar Martin
Jenis Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Sayuran adalah salah satu jenis makanan yang dianjutkan untuk dikonsumsi ibu hamil secara rutin untuk membantu memenuhi nutrisi selama kehamilan. Sayuran seperti kangkung, bayam, selada dan kol kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk ibu dan janin.
Melansir siloamhospitals.com, beberagai sayuran yang disebutkan di atas kaya akan vitamin seperti vitamin A, C, E dan K, serta kalsium, asam folat, zat besi dan juga serat yang sangat penting untuk menunjang kesehatan ibu hamil.
Tak hanya itu, asam folat atau vitamin B9 yang terkandung di dalam sayuran juga mampu membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin, terutama selama trimester pertama.
Sebenarnya, terdapat beberapa jenis sayuran yang dilarang untuk ibu hamil, tapi bukan berarti sayuran itu tidak bisa dikonsumsi sepenuhnya, melainkan hanya dilarang untuk dikonsumsi secara berlebihan karena berisiko membahayakan kehamilan.
Baca : Aturan Teknis Belum Diterbitkan, BKN Pastikan Pelamar CPNS 2023 Belum Bisa Buat Akun SSCASN saat Ini
Berikut beberapa jenis sayuran yang dilarang dikonsumsi saat hamil:
1. Lalapan Mentah
Konsumsi sayur mentah atau lalapan mentah diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri, seperti Escherichia coli dan Salmonella sp. Infeksi bakteri perlu diwaspadai karena dapat memicu gangguan sistem pencernaan (diare, mual, muntah, demam, perut mules, BAB berdarah dan lain-lain), septikemia (keracunan darah akibat bakteri dalam jumlah besar yang masuk ke pembuluh darah), hingga mepengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.