Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Praktik Penanganan Stunting yang Kompleks di Kabupaten Solok dan Kabupaten Kendal

Kabupaten Kendal berhasil menurunkan stunting dari 21,3 persen pada 2021 menjadi 17,5 persen pada 2022.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Praktik Penanganan Stunting yang Kompleks di Kabupaten Solok dan Kabupaten Kendal
Foto: BKKBN
Acara Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (Petik Aksi) III Tahun 2023 secara daring, Senin (02/09/2023). 

Bupati Solok H. Epyardi Asda. M. mengatakan meski Kabupaten Solok adalah daerah nomor tiga termiskin di Sumatera Barat, tetapi berkat kebijakan yang diimplementasikan bersama seluruh sektor tapi mampu menurunkan angka stunting.

Pihaknya juga menyadari bahwa gizi buruk disebabkan oleh rendahnya ekonomi keluarga.

“Kalau ekonomi sudah bagus, infrastruktur untuk sanitasi dan air bersihnya bagus, dan kesadaran masyarakat juga meningkat,” kata Epyardi.

Intervensi Joko Ting Ting

Sementara itu di Kabupaten Kendal hasil Audit Kasus Stunting oleh tim pakar menetapkan sasaran sebanyak 20 baduta dan 6 ibu hamil.

Terdapat 2 kasus kompleks yang penyelesaiannya dapat dijadikan praktik baik.

Kasus pertama adalah anak stunting dengan ayah meninggal karena TBC setelah di screening hasil mantoux test positif dan score TB>6 pada Juni 2023. Pemberian obat TB dilakukan secara teratur, pola asuh yang benar, imunisasi, edukasi gizi, pemeriksaan rutin di posyandu, dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga.

Berita Rekomendasi

Kenaikan berat badan dan tinggi badan secara signifikan dari 5,9 kg /62 cm pada April 2023 menjadi 8kg/69cm di September 2023.

Kasus selanjutnya yang dipaparkan yaitu baduta yang diasuh oleh ibu dan nenek. Dalam pembahasan AKS, Ibu baduta tersebut memiliki disabilitas intelektual, kemudian sejak usia 6 bulan hingga 14 bulan hanya diberi minum susu dan tidak diberikan MPASI dengan alasan anak muntah bila diberi MPASI.

Intervensi yang dilakukan kepada baduta tersebut dilakukan melalui inovasi Joko Ting-Ting” (Jogo Tonggo Kasus Stunting yaitu pendampingan pengasuhan tetangga secara bergantian terhadap anak dengan kasus stunting yang tidak bisa diasuh oleh orang tua/keluarga. Kemudian penyisihan 1 porsi masakan rumahan lengkap siap saji selama 90 hari tanpa putus yang disalurkan melalui TPK desa program Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS).

Setelah 90 hari baduta tersebut berhasil lolos stunting dengan berat badan naik dan tinggi badan meningkat dari 7,4 kg/72.1 cm menjadi 9kg/78,3cm.

Beberapa inovasi penanganan stunting yang telah dipasarkan di Kabupaten Kendal dijelaskan oleh Kepala DP2KBP2PA Albertus Hendri Setyawan.

Yang pertama akselerasi dan penguatan program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.

Kemudian ada inovasi yaitu sepunting, sedekah bulanan untuk penanganan stunting.

Kemudian juga ada pemberian bantuan beras profit dari BKKBN.

Kemudian juga ada program inovasi stunting, kelas balita stunting.

Ada inovasi program Joko Ting Ting yang merupakan akronim dari Joko Tonggo Kasus Stunting.

"Kita mengadopsi program Joko Tonggo Pandemi Covid-19 yang mana sasaran dari audit kasus stunting ini ada yang perlu didampingi," urainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas