Kemenkes: Penularan Monkeypox di Indonesia Mayoritas Lewat Kontak Seksual, Bukan karena Hewan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan, kasus Monkeypox atau cacar monyet yang terjadi di Indonesia masuk kategori tipe 2.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Kemenkes: Penularan Monkeypox di Indonesia Mayoritas Lewat Kontak Seksual, Bukan karena Hewan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan, kasus Monkeypox atau cacar monyet yang terjadi di Indonesia masuk kategori tipe 2.
Artinya mayoritas penularan lewat kontak seksual bukan dari hewan ke manusia.
Baca juga: Kasus Cacar Monyet atau Monkeypox di Indonesia Bertambah Akibat Perilaku Seksual Berisiko
"Monkeypox di Indonesia tipe 2. Jadi memang mayoritas penularan lewat kontak seksual. Penularan lewat hewan sangat kecil," tutur Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes Ngabila Salama yang ditulis Selasa (24/10/2023).
Karena itu Ngabila menuturkan, gejala yang ditimbulkan relatif lebih ringan jika dibandingkan dengan penularan lewat droplet.
Adapun masa inkubasi (waktu pertama tertular hingga gejala muncul) dari kasus-kasus cacar monyet yang positif adalah 10 hari, walaupun bisa 3 sampai 21 hari.
Baca juga: Kondisi Terkini 7 Pasien Monkeypox di Indonesia: Stabil dan Diisolasi di RS di Jakarta
"Penularan hubungan seksual paling banyak menular karena kontaknya langsung dengan mukosa jadi lebih mudah masuk ke pembuluh darah," ungkap dia.
Menyusul penambahan kasus cacar monyet, Kemenkes akan melakukan vaksinasi Monkeypox terutama pada populasi yang paling berisiko.
Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.
Adapun hingga Senin (23/10), tercatat ada 7 pasien monkeypox di Indonesia yang berasal dari DKI Jakarta.