Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

BPOM Minta Pengusaha Jaga Masyarakat dari Penyalahgunaan Suplemen

BPOM meminta Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) turut menjaga masyarakat dari penyalahgunaan suplemen.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BPOM Minta Pengusaha Jaga Masyarakat dari Penyalahgunaan Suplemen
ExpressUK
Ilustrasi konsumsi suplemen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) turut menjaga masyarakat dari penyalahgunaan suplemen.

Hal ini selaras dengan tugas BPOM untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memilih produk yang aman dan bermutu, melindungi masyarakat dari penyalahgunaan produk.

"Hal ini sejalan dengan tugas kami dalam melakukan pengawasan pengawasan obat dan makanan termasuk salah satunya suplemen," ujat Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Reri Indriani,  di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Pihaknya juga sangat mengapresiasi dan menyambut baik seminar sebagai upaya melakukan inovasi-inovasi terbaru yang mendukung kemajuan dan membangun industri suplemen kesehatan nasional menuju bangsa yang maju dan mandiri.

Baca juga: Daftar Obat Pelangsing yang Dilarang BPOM karena Mengandung Bahan Kimia

Dalam merayakan ulang tahun ke-25, APSKI menyelenggarakan seminar bertema Strategi Membangun Industri Suplemen Kesehatan Nasional Menuju Bangsa yang Maju dan Mandiri.

Ketua Umum APSKI Decky Yao mengatakan perjalanan APSKI selama dua puluh lima tahun terakhir, tumbuh dan berkembang dengan berbagai tantangan dari waktu ke waktu dengan berbagai dinamika perkembangan industri suplemen kesehatan yang mewarnai baik di dalam negeri, regional ASEAN, maupun internasional.

Berita Rekomendasi

“Dalam mendukung kemajuan dan membangun industri suplemen kesehatan nasional kami berbagi informasi mengenai peranan suplemen dalam kehidupan sehari-hari, pelayanan kesehatan dan bagaimana reformasi sistem industri suplemen dilakukan di Jepang, serta edukasi dan dukungan dari pemerintah terkait regulasi dalam upaya strategi membangun industri suplemen kesehatan nasional menuju bangsa yang maju dan mandiri,” ungkap Decky.

APSKI didirikan pada tahun 1998, dengan membawa visi dan misi membantu masyarakat mengerti dan memahami manfaat suplemen kesehatan sekaligus melindungi masyarakat dari penyalahgunaan produk maupun hal-hal lainnya yang tidak diinginkan. 

Saat ini, anggota APSKI terdiri dari 78 perusahaan yang bergerak di bidang industri suplemen kesehatan, baik sebagai manufaktur, distributor maupun komponen pendukung terkait seperti kemasan dan bahan baku.

“Semoga informasi yang akan disampaikan oleh para pakar dan narasumber dapat bermanfaat untuk menumbuh kembangkan industri suplemen kesehatan yang baik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus menghemat biaya kesehatan pada layanan kesehatan masyarakat kita,” harap Decky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas