Wujudkan Keluarga Berkualitas, Kepala BKKBN Canangkan 12 Kampung KB di Provinsi Papua Selatan
Keplaa BKKBN mencanangkan 12 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) diProvinsi Papua Selatan, Rabu (6/12/2023).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mencanangkan 12 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) diProvinsi Papua Selatan, Rabu (6/12/2023).
Kampung KB ini ada di empat distrik di Kabupaten Merauke.
Baca juga: BKKBN Integrasikan Program Percepatan Penurunan Stunting di Kampung KB
Pencanangan 12 Kampung KB dipusatkan di Kampung Waninggap Say, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang merupakan ibu kota dari daerah otonomi baru Provinsi Papua Selatan.
Ke-12 Kampung KB yang dicanangkan itu adalah Kampung Waninggap Say, Kampung Ngguti Bob, Kampung Amun Kay yang merupakan wilayah dari Distrik Tanah Miring.
Lalu di Distrik Kurik terdiri dari Kampung Harapan Makmur, Kampung Salor Indah, Kampung Kurik, Kampung Anum Bob dan Kampung Ivimahad.
Selanjutnya di Distrik Elikobel mencakup Kampung Bupul dan Kampung Kwel.
Di Distrik Naukenjerai, yang mencakup Kampung Onggaya dan Kampung Tomer.
Baca juga: Kepala BKKBN Sesalkan Ada Sticker Wali Kota di Toples Menu Pencegah Stunting di Depok
Dalam sambutannya, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengatakan pembentukan Kampung KB bertujuan untuk mengiplementasikan kegiatan prioritas, yang meliputi pembangunan keluarga, kependudukan serta keluarga berencana. Inti dari program ini adalah mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
"Keluarga berkualitas bisa dicapai dengan merencanakan usia pernikahan, merencanakan kelahiran, mengatur jarak kelahiran, merawat bayi dengan memberikan asi eksklusif selama 2 tahun," kata dr. Hasto ditulis, Kamis (7/12/2023).
Terkait dengan stunting, dr Hasto mengatakan target penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024 dan target antara sebesar 18 persen di akhir tahun 2023.
Dr. Hasto menjelaskan kendala yang dihadapi dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah perilaku dari orang tua itu sendiri, mulai dari perilaku makan-makanan yang sehat dan perilaku hidup sehat.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda kabupaten Merauke Jeremias Paulus Ruben Ndiken menyambut baik pencanangan Kampung Berkualitas (KB) langsung oleh Kepala BKKBN Pusat.
"Pencanangan ini membuktikan Pemerintah Pusat perhatian terhadap berkembangan kualitas Ibu dan Anak di Wilayah Timur Indonesia atau lebih tepat di Wilayah Batas Negara. Untuk itu, tumbuh kembang Ibu dan Anak harus diperhatikan. Mulai dari asupan gizi hingga ke kesehatan Ibu dan Anak harus dijaga," katanya.