Dokter Spesialis Ungkap Kapan Tanda Air Susu Ibu Cukup untuk Si Kecil
Menyusui atau memberikan air susu ibu (ASI) pada anak adalah momen yang sangat penting.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Langkah ini perlu dibantu oleh tenaga kesehatan spesialis anak untuk melakukan pemantauan secara tepat.
"Ada lagi hal lain, dokter melihat, berat badan tidak turun banyak," jelasnya.
Lantas apa yang menjadi sinyal pertama jika anak perlu mendapatkan suplementasi selain ASI?
Menurut dr Ocviyanti, ada tanda yang bisa diketahui oleh masyarakat awam.
Yaitu lewat frekuensi BAK dan BAB. Jika keduanya jarang, atau 6-12 jam tidak ada sama sekali, maka bayi perlu dibawa ke rumah sakit.
ASI di Hari Pertama Kelahiran Tidak Langsung Banyak Keluar
Lebih lanjut, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah yanuarso, SpA(K) ungkap jika ASI di hari pertama memang tidak langsung banyak keluar.
Hal ini pun disesuaikan dengan kondisi lambung bayi yang masih kecil.
"Kalau kolestrum, ASI pertama paling 20 mm sehari. Itu sudah cukup (untuk) lambung bayi baru lahir. Lambung juga masih kecil," jelas dr Piprim.
Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Stres Bisa Ganggu Hingga Turunkan Produksi ASI
Padahari pertama hingga kedua, bayi kata dr Piprim juga punya cadangan lemak cokelat.
Lemak cokelat ini lah yang nantinya diubah menjadi keton, sebagai bahan bakar otak bayi.
"Dukungan keluarga di hari pertama itu sangat mentukan dia (ibu) akan sukses (menyusui) atau tidak. Di situ kuncinya. Dua hari pertama tidak bakal langsung banyak," tutupnya.