Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bracket Behel Tanpa Sengaja Tertelan, Apa yang Mesti Dilakukan? Begini Kata Dokter Gigi

Kawat gigi biasanya digunakan mengatasi masalah gigi tidak rata. Namun, tak sedikit hal itu menimbulkan masalah baru. Misal bracket behel tertelan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Bracket Behel Tanpa Sengaja Tertelan, Apa yang Mesti Dilakukan? Begini Kata Dokter Gigi
Hello Sehat
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi menyelesaikan masalah gigi tidak rata, sebagian masyarakat menggunakan kawat gigi atau behel

Ada beberapa komponen yang dipasangkan pada gigi saat menggunakan behel.

Salah satu komponen penting itu adalah bracket (logam) behel.

Logam (bracket) ditempelkan  pada masing-masing gigi dan akan dihubungkan dengan karet elastis (elastic band) dan kawat khusus (wire) untuk memberikan tekanan pada gigi.

Baca juga: Rutin Akses Layanan Kesehatan Gigi Kurangi Risiko Munculnya Penyakit Gigi

Namun, ternyata bracket bisa saja longgar hingga terlepas akibat salah mengonsumsi jenis makanan. 

Lantas bagaimana jika bracket copot dan tertelan apakah dapat menimbulkan bahaya? 

Berita Rekomendasi

Terkait hal ini, Dokter Gigi Spesialis Ortodontik drg. Irwin Lesmono, Sp. Ort pun beri jawaban.

Menurut drg Irwin, bracket yang tertelan biasanya akan keluar dengan sendirinya lewat feses. 

"Sebenarnya kalau hilang tertelan yang umum terjadi keluar bersama kotoran," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (26/1/2024). 

Lantas apakah aman? 

"Aman tidak? Saya tidak bilang itu 100 persen aman. Bagaimana itu benda asing masuk. Kalau sampai ketelan paling sarankan pasien coba diobservasi," sambungnya. 

Jika tertelan, dianjurkan untuk observasi ke fasilitas layanan kesehatan terkait untuk mencari tahu. Apakah ada masalah atau tidak. 

"Ada masalah tidak. Ini sama kejadian seperti tidak sengaja makanan, terus ketelan  biji atau bagaimana. Even kita makan biji cabai pun usus buntu," tambahnya. 

Menurutnya risiko itu tetap saja ada, sehingga biasanya disarankan pasien tetap observasi beberapa hari.

"Kalau tidak ada gangguan ya sudah. Sampai operasi saya kira tidak. Kecuali menimbulkan keluhan. Tapi tetap itu harus diobservasi," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas