Apakah Penyakit Autoimun Bisa Sembuh? Begini Kata Dokter
Hanya saja, penyakit ini juga bisa kambuh lagi. Apalagi jika pasien alami kelelahan, atau mengonsumsi makanan yang dilarang
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Autoimun adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh sistem imun yang keliru dan menyerang sel-sel sehat di tubuh.
Padahal, dalam kondisi yang normal seharusnya sel darah yang ada dalam sistem kekebalan tubuh membantu melindungi dari zat berbahaya.
Kondisi ini dapat berdampak pada satu atau lebih organ maupun jenis jaringan.
Area yang yang paling sering terkena dampak seperti pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot dan sendi, sel darah merah hingga kulit.
Ini tentu dapat memengaruhi kehidupan karena merasakan kelelahan, demam, perasaan sakit secara umum (malaise), nyeri sendi, dan ruam.
Lantas, apakah penderita penyakit Autoimun bisa sembuh?
Terkait hal ini Chairman of ALIVE sekaligus Dokter Penyakit Dalam Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI sebagai Chairman of ALIVE beri jawaban.
"Kalau kata sembuh sulit, karena dia sudah sekali kena ke dalam tubuh dia akan tetap di situ. Namun, bisa dikontrol dengan baik, cari faktor pencetusnya seperti apa," ungkapnya dalam launching Allergy Immunology Autoimmune & Vaccine Clinic (ALIVE) di Tanggerang, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Hati-Hati, Konsumsi Makanan Mengandung Banyak Garam! Berisiko Hipertensi hingga Gangguan Ginjal
Sama halnya dengan penyakit seperti diabetes dan hipertensi, autoimun memang tidak bisa sembuh total.
Namun, jika penyakitnya dapat terkontrol, maka pasien bisa hidup dengan normal.
"Tapi, kita bikin penyakitnya tidur. Sehingga dia bisa hidup normal, bisa lepas obat? Bisa? hidup normal? Bisa," tegasnya.
Hanya saja, penyakit ini juga bisa kambuh lagi.
Apalagi jika pasien alami kelelahan, atau mengonsumsi makanan yang dilarang.
"Makan salah itu sudah terasa autoimun. Salah makan misalnya, konsumsi gluten kebanyakan sudah terasa nyeri muncul," jelasnya.
Hal seperti itu lah yang jarang diketahui oleh penyintas autoimun.