Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes Soroti Banyaknya Anak Telat Bicara, Screen Time Terlalu Lama Jadi Penyebab

Fenomena ini terjadi karena anak kebanyakan menghabiskan waktu di layar atau screen time. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Menkes Soroti Banyaknya Anak Telat Bicara, Screen Time Terlalu Lama Jadi Penyebab
shutterstock
Ilustrasi anak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin soroti banyak anak telat bicara atau dikenal dengan istilah speech delay.

Menurutnya fenomena ini terjadi karena anak kebanyakan menghabiskan waktu di layar atau screen time. 

"Anak-anak kita banyak yang sekarang bicaranya telat. Itu juga mental health issue. Kenapa banyak telat? Karena kebanyakan screen time," ungkapnya dilansir dari akun Instagram Kemenkes, Jumat (9/2/2024). 

Menurut Budi, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar gawai, sehingga jarang bermain dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya. 

"Mereka tidak punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain, ngomong sama orangtua.

Baca juga: Anak Telat Bicara, MPASI yang Diberikan Bisa Jadi Sebab, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Akibatnya jadi terbelakang kemampuan bicaranya," tambah Budi. 

BERITA TERKAIT

Lantas bagaimana cara menangani anak-anak yang alami speech delay ini? 

"Anak-anak ini yang muda-muda di bawah lima tahun ini batasilah lihat screen timenya. Didorong supaya mau bermain dengan teman-temannya," kata Budi lagi. 

Orangtua juga harus lebih sering mengajak anak mengobrol. 

Di sisi lain Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menjelaskan pentingnya peran orangtua terhadap masalah ini. 

"Paling penting itu peran keluarga. Keluarga menjadi bemper di mana anak anak punya masalah mereka tahu kemana harus pulangnya.Pulangnya adalah pulang ke rumah intinya," kata Dante. 

Lebih lanjut, ia mengimbau agar orangtua tidak perlu ragu datang ke fasilitas layanan kesehatan jika melihat ada identifikasi kearah gangguan kesehatan mental. 

Di puskesmas, semua nya telah tersedia. Di mulai dari tenaga profesional hingga obat-obatan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas