Alami Inner Child Trauma Bisa Berisiko Terjebak Toxic Relationship
Salah satu munculnya inner child bisa dikarenakan adanya trauma dari proses pola pengasuhan orang tua.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setiap orang mungkin punya inner child di dalam dirinya. Namun, tidak semua mengalami inner child trauma.
Inner child trauma, menandakan seseorang punya isu yang belum tuntas atau berdamai dengan hal itu.
Biasanya berkaitan dengan trauma di masa kecil. Seseorang mengalami trauma dalam proses tumbuh kembang.
Seseorang yang alami inner child trauma ini berisiko terjebak dalam hubungan toxic relationship.
Hal ini diungkapkan oleh Psikolog Samanta Elsener.
Lebih lanjut, Samanta pun menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi.
Salah satu munculnya inner child bisa dikarenakan adanya trauma dari proses pola pengasuhan orang tua.
"Kalau berkaitan dengan pola pengasuhan orangtua, akan ada istilah father hunger dan mother hunger," ungkapnya dalam talkshow yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Rabu (13/2/2024).
Jika anak-anak yang punya masalah tentang pola pengasuhan dari sisi ayah, saat mereka dewasa akan mengalami father anger.
Baca juga: dr Binsar: Masturbasi Wanita Tak Berdampak pada Organ & Fungsi Seks, Tapi Berpengaruh pada Psikis
Ciri-ciri seorang anak perempuan yang alami father hunger adalah akan haus kasih sayang dari laki-laki.
Ini dikarenakan sepanjang tumbuh kembangnya, ia tidak mendapatkan kasih sayang, pengakuan atau dukungan dari sang ayah.
Sehingga ketika dewasa ia ingin diperhatikan dan sebagainya.
"Dampaknya, suka tiba-tiba terjerumus dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship)," tambahnya.
Baca juga: Ramai Istilah Inner Child, Ketahui Makna dan Penyebab Munculnya