Waspadai Risiko Komplikasi Kehamilan Anak Kembar
Menurut dokter subspesialis fetomaternal, kehamilan kembar bukan sesuatu yang normal. Bahkan miliki risiko tinggi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Ketiga, hamil kembar dengan dua plasenta meningkatkan risiko kelahiran prematur meningkat.
"Risiko ketubannya semakin banyak, menyebabkan perut ibu meregang. Sehingga meningkatkan risiko prematur, dan pendarahan pasca melahirkan," jelasnya.
Selain itu pada janin kembar, akan berbagi ruangan dengan saudaranya . Sehingga tidak jarang ukuran anak kembar lebih kecil dibandingkan hamil tunggal.
"Jarang hamil kembar di atas 2,5 kilogram. Indonesia jarang di atas 2,5 kilogram. Dan kehamilan kembar meningkatkan risiko cacat bawaan lahir" imbuhnya.
Keempat, pada kembar identik dengan satu plasenta, ada satu janin yang berperan sebagai donor.
Janin lain sebagai penerima dari pendonor yang memompakan darah ke janin.
Dampaknya, janin yang mendonorkan jadi lebih kecil.
Air ketuban habis, sedangkan janin yang menerima jauh lebih besar dengan air lebih ketuban.
"Ini sangat berisiko. Tidak hanya salah satu, keduanya berisiko. Salah satu penanganannya adalah memutuskan aliran darah ke antara janin," paparnya.
Sayangnya, tidak semua rumah sakit yang bisa melakukan tindakan tersebut.