Kasus TB Alami Peningkatan Hingga 77 Persen di Indonesia
TB alami peningkatan pada 2023 hingga 77 persen, yaitu 820.789 kasus, dengan penemuan TB pada anak 134.528 kasus
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Tuberkulosis atau TB alami peningkatan pada 2023 hingga 77 persen.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Imran Pambudi.
"TB alami peningkatan pada 2023 hingga 77 persen, yaitu 820.789 kasus, dengan penemuan TB pada anak 134.528 kasus," ungkapnya pada temu media melalui zoom meeting, Senin (25/3/2024).
Di sisi lain, menurut dr Imran, peningkatan penemuan tersebut merupakan hal yang baik dalam upaya eliminasi TB.
“Penemuan kasus itu bagus karena kita dapat segera mengobati mereka dan mereka dapat segera diobati agar tidak menyebarkan ke orang lain,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia pun menyampaikan berbagai upaya percepatan penanganan TB telah dilakukan melalui berbagai pilar.
Di antaranya pencegahan, promosi kesehatan, deteksi, pengobatan, dan surveilans, serta lintas sektor.
Pertama, pencegahan TB dengan melakukan rapat sosialisasi perluasan pemberian terapi pencegahan.
Baca juga: Vaksin TBC Baru Karya Anak Bangsa Jadi Harapan untuk Tekan Angka Kematian Tuberkulosis
Kedua, promosi kesehatan dengan melakukan kampanye TBC bersama masyarakat dan multisektor pada hari peringatan TB dan hari kesehatan nasional.
Ketiga, deteksi, pengobatan, dan surveilans dengan active case finding dalam kontak rumah tangga dan populasi berisiko seperti lapas/rutan sepanjang 2022-2023.
Pemerintah juga melakukan peluncuran penggunaan rejimen pengobatan BPaL/M secara nasional mulai Januari 2024 setelah dilakukan implementasi awal di 4 provinsi.
Keempat, kolaborasi multisektoral, yaitu penyelenggaraan High-Level Meeting (HLM) TB untuk memonitor keterlibatan 19 kementerian dalam upaya untuk mengakhiri TB.
Pembentukan Wadah Kemitraan Percepatan Penanggulangan TBC (WKPTB) yang melibatkan 19 kementerian dan 35 mitra.