Terapi Radiasi Diperlukan 60 Persen Pasien Kanker di Indonesia, Ini Tujuan dan Efek Sampingnya
Salah satu pengobatan kanker yang dikenal luas dan sering digunakan adalah terapi radiasi atau radioterapi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Sama seperti setiap pengobatan lazimnya, terapi radiasi juga memiliki risiko efek samping yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek (jika muncul segera hingga di bawah 6 bulan) dan efek samping jangka panjang (jika muncul di atas 6 bulan).
a. Efek Samping Jangka Pendek Radioterapi:
- Mual dan muntah: Dapat terjadi pada pasien yang mendapat terapi radiasi area perut dan saluran pencernaan.
- Rontoknya rambut: Bisa terjadi pada area kulit yang mendapat terapi radiasi.
- Perubahan kulit: Kulit yang terkena terapi radiasi dapat berubah kemerahan.
b. Efek Samping Jangka Panjang Radioterapi:
- Perubahan pada organ terkena radiasi: Jika radiasi diberikan pada organ yang sensitif dapat memengaruhi fungsi organ jangka panjang.
- Perubahan pada organ reproduksi: Radioterapi pada area reproduksi dapat berdampak pada kesuburan.
Jenis-jenis Terapi Radiasi
Terapi radiasi dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu terapi radiasi eksternal dan internal.
a. Terapi Radiasi Eksternal
Terapi radiasi eksternal menggarahkan sinar radiasi ke area tubuh yang terkena kanker dari luar tubuh.
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan mesin radiasi yang bergerak di sekitar tubuh pasien.
Durasi terapi radiasi berbeda-beda bergantung pada rencana pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter spesialis onkologi radiasi berkisar antara 4 hingga 15 menit.
b. Terapi Radiasi Internal
Terapi radiasi internal, juga dikenal sebagai brachytherapy, melibatkan penempatan sumber radiasi di dekat kanker atau dalam tubuh pasien yang menargetkan kanker area tersebut secara langsung.
Metode ini terutama digunakan untuk mengobati kanker pada kanker serviks, prostat, kepala, dan leher. Prosedur brachytherapy membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit.
Selain itu juga ada Linear Accelerator (LINAC) dan brachytherapy dimana keduanya dapat melayani lebih dari 36.000 terapi radiasi per tahunnya. Adapun Grup RS terbesar ini, kini memiliki total empat alat LINAC.