Sebab Terbentuknya Batu Ginjal, Penting Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Air untuk Pencegahan
Batu ginjal adalah benda keras yang terbuat dari mineral dan garam di dalam ginjal.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batu ginjal adalah benda keras yang terbuat dari mineral dan garam di dalam ginjal.
Pembentukan batu ginjal disebabkan karena limbah dalam urine tidak bisa terbuang dengan baik dan menumpuk di ginjal.
Batu ginjal yang tidak tertangani bisa berujung pada rasa sakit hingga infeksi.
Lantas apa saja hal yang bisa menyebabkan munculnya baru ginjal pada tubuh kita?
Baca juga: Minum Air Kelapa Bisa Luruhkan Batu Ginjal? Ini Kata Dokter
Terkait hal ini Dokter spesialis urologi Prof dr Nur Rasyid, SpU beri penjelasan.
Pertama, umumnya kemunculan baru ginjal disebabkan kepekatan urine di dalam ginjal.
Kepekatan urine terjadi karena kekurangan cairan di dalam tubuh.
"Karenanya jangan kurang minum," ungkapnya dalam Media Briefing “Siloam Hospitals ASRI: Mengatasi Kasus Baru Ginjal yang sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)” di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Lantas berapa kebutuhan asupan cairan yang harus dipenuhi?
Dr Rasyid ungkap jika dahulu sebelum tahun 2018, kebutuhan konsumsi air adalah dua liter.
Tapi setelah tahun 2018, ternyata dua liter air tidak mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
"Ternyata tidak cukup. Jadi minum berapa? Tergantung aktivitasnya. Kalau sering maraton (atau aktivitas lainnya), kencing tidak sampai 2,5 liter karena sebagian keluar keringat," imbuhnya.
Artinya, untuk mereka yang rutin dan sering melakukan aktivitas fisik, dianjurkan mengonsumsi air lebih dari 2,5 liter sehari.
Penyebab kedua, bisa disebabkan karena metabolisme tubuh yang tidak beres.
"Sudah cegah kok jadi lagi. (Kemungkinan) Ada metabolisme tidak beres.(Misal) tingkat penyerapan usus besar yang kurang dan segala macam," paparnya.
Akibatnya, pada kasus ini tidak jarang orang tersebut bisa mengalami kekambuhan setelah batu ginjal diambil.
Biasanya, dokter akan mengambil sampel batu di dalam ginjal untuk diteliti dan dipelajari.
"Makanya kami selalu mengambil sampel batu. Setelah itu kita tahu apa yang dilakukan mencegah kekambuhan," tutupnya.