WHO Rilis Pengobatan Klinis Hentikan Kebiasaan Merokok pada Orang Dewasa
Pedoman ini berfokus pada upaya membantu lebih dari 750 juta pengguna tembakau yang ingin berhenti mengonsumsi semua jenis tembakau
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan serangkaian intervensi penghentian tembakau yang komprehensif.
Termasuk dukungan perilaku yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, intervensi penghentian digital, dan perawatan farmakologis dalam pedoman pertama tentang penghentian tembakau.
Pedoman ini berfokus pada upaya membantu lebih dari 750 juta pengguna tembakau yang ingin berhenti mengonsumsi semua jenis tembakau.
Rekomendasi ini relevan bagi semua orang dewasa yang ingin berhenti mengonsumsi berbagai produk tembakau.
Termasuk rokok, waterpipe, produk tembakau tanpa asap, cerutu, tembakau linting sendiri, dan produk tembakau yang dipanaskan (HTP).
Baca juga: Tingkat Merokok di Selandia Baru Menurun Dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
"Pedoman ini menandai tonggak penting dalam perjuangan global kita melawan produk-produk berbahaya ini," kata
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari website resmi WHO, Jumat (5/7/2024).
"Pedoman ini memberdayakan negara-negara dengan perangkat penting untuk secara efektif mendukung individu dalam menghentikan kebiasaan merokok dan meringankan beban global penyakit terkait tembakau."
WHO merekomendasikan varenicline, Terapi Penggantian Nikotin (NRT), bupropion, dan cytisine sebagai pengobatan yang efektif untuk berhenti merokok.
WHO merekomendasikan intervensi perilaku, termasuk konseling singkat kepada petugas kesehatan (30 detik hingga 3 menit) yang ditawarkan secara rutin di lingkungan layanan kesehatan.
Di samping dukungan perilaku yang lebih intensif (konseling perorangan, kelompok, atau telepon) bagi pengguna yang berminat.
Selain itu, intervensi digital seperti pesan teks, aplikasi telepon pintar, dan program internet dapat digunakan sebagai pelengkap atau alat manajemen diri.
WHO mendorong penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk mengadopsi dan menerapkan pedoman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.