Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Kejang Biasa dengan Kejang Epilepsi pada Anak

Kejang demam dan kejang karena epilepsi dianggap sama, padahal keduanya berbeda. Lantas apa yang menjadi perbedaan kejang biasa dengan kejang epilepsi

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Kejang Biasa dengan Kejang Epilepsi pada Anak
freepik
Kejang demam dan kejang karena epilepsi dianggap sama, padahal keduanya berbeda. Lantas apa yang menjadi perbedaan kejang biasa dengan kejang epilepsi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umumnya, anak kecil pernah mengalami kejang saat demam.

Kondisi ini biasa terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh di atas normal.

Namun, ada pula kejang pada anak yang disebabkan karena penyakit epilepsi.

Baca juga: Bunda Jangan Panik! Lakukan Ini Saat Anak Alami Kejang Demam

 Kejang demam dan kejang karena epilepsi dianggap sama, padahal keduanya berbeda.

Lantas apa yang menjadi perbedaan kejang biasa dengan kejang epilepsi?

Dokter spesialis anak subspesialis neurologi dr. Arie Sulistyowati, M.Sc., Sp. A, Subsp dari RS Pondok Indah pun beri penjelasan.

BERITA REKOMENDASI

Sebenarnya dari tampilan kejang, keduanya sama-sama memiliki gerakan ritmik yang berulang karena ada masalah aktivitas listrik di otak.

Namun dari segi penyebab, keduanya ternyata memiliki perbedaan.

"Kalau kejang biasa, umumnya ada pemicu demam. Sedangkan kalau epilepsi tidak ada pencetus apa pun," jelasnya pada media interview virtual, Senin (29/7/2024).

Pada kasus epilepsi, anak kejang tanpa ada pencetus apa pun, seperti demam.

Baca juga: Diduga Penyakit Epilepsi Kambuh Saat Berkendara, Warga Ponorogo Bersama Motornya Ditemukan di Sungai

Berbagai penelitian paling baru menemukan bahwa salah satu yang mempengaruhi kejadian pada epilepsi itu adalah adanya keterlibatan genetik.


Kedua, kejang biasa umumnya menunjukkan gerakan dengan pola yang sama.

Misalnya tubuh kaku, matanya ke atas atau bergerak tidak beraturan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas