Kasus Alzheimer di Indonesia Diprediksi Meningkat, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Gejala awal Alzheimer seperti lupa ringan atau kesulitan berkonsentrasi sering dianggap sebagai perubahan yang normal terkait usia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Lutein, yang dikenal sebagai vitamin mata, juga menawarkan manfaat untuk kesehatan otak. Sebuah studi terbaru yang melibatkan orang dewasa yang lebih tua menunjukkan bahwa suplemen lutein dan zeaxanthin secara signifikan meningkatkan perhatian yang kompleks dan fleksibilitas kognitif.
Kurkumin, senyawa yang ditemukan dalam kunyit dan kari India, membantu melawan peradangan otak. Penelitian dari UCLA menunjukkan bahwa konsumsi kurkumin harian meningkatkan daya ingat dan suasana hati pada individu dengan kehilangan ingatan ringan terkait usia.
2. Olahraga Fisik
Selain nutrisi, ada strategi tambahan yang dapat kita terapkan untuk menjaga dan meningkatkan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
Olahraga fisik yang teratur sangat penting, tidak hanya untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga untuk melestarikan fungsi otak.
Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, mempromosikan pertumbuhan neuron, dan meningkatkan plastisitas sinaptik, yang semuanya penting untuk kesehatan kognitif.
Aktivitas fisik seperti berjalan dan latihan ketahanan juga membantu mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular, yang terkait dengan Alzheimer.
Keterlibatan kognitif melalui aktivitas yang merangsang mental, seperti membaca, mempelajari keterampilan baru, atau bermain permainan strategi, memperkuat ketahanan mental dan meningkatkan cadangan kognitif.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa mereka yang lebih terlibat dalam aktivitas mental yang menstimulasi lebih mungkin untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan daya ingat, kecepatan pemrosesan, perhatian, dan persepsi. Stimulasi mental mengaktifkan sirkuit saraf dan dapat mengurangi risiko Alzheimer.
3. Kesehatan Mental yang Terjaga
Kesehatan mental adalah aspek penting namun sering diabaikan dalam pelestarian kognitif.
Stres kronis, depresi, dan kecemasan meningkatkan risiko Alzheimer, sementara ketahanan emosional dan hubungan sosial yang kuat memberikan perlindungan.
“Tsunami Perak akan datang, tetapi peningkatan Alzheimer yang terkait tidak harus terjadi. Dengan mengambil pendekatan proaktif yang mencakup deteksi dini, diet yang mendukung otak, olahraga fisik dan kognitif secara teratur, serta praktik kesehatan mental yang kuat, kita dapat menyiapkan jalan menuju penuaan yang sehat,” ujar Small.