Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Treatment Non Invasif  Atasi Gangguan Organ Intim Pria dan Wanita

Salah satu permasalahan pada area intim pada wanita sering terjadi seperti masalah keputihan, aroma tidak sedap hingga masalah elastisitas

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Mengenal Treatment Non Invasif  Atasi Gangguan Organ Intim Pria dan Wanita
freepik
ilustrasi miss v - Salah satu permasalahan pada area intim pada wanita maupun pria sering terjadi seperti masalah keputihan, aroma tidak sedap hingga masalah elastisitas pada area kewanitaan.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu permasalahan pada area intim pada wanita maupun pria sering terjadi seperti masalah keputihan, aroma tidak sedap hingga masalah elastisitas pada area kewanitaan. 

Setelah melahirkan atau seiring bertambahnya usia, otot-otot di sekitar area kewanitaan dapat melemah.

Namun, hal ini tidak selalu permanen karena otot-otot area kewanitaan yang elastis dapat meregang dan kembali ke bentuk semula. 

Baca juga: Merawat Area Kewanitaan Cukup Gunakan Sabun dan Air Saja, Aman atau Tidak Ya?

"Setelah melahirkan, otot-otot area kewanitaan tidak akan terasa sama seperti sebelumnya, dan mungkin perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ini," kata dr Riani Loretta dari Q Derma Aesthetic & Anti-Aging Clinic kepada wartawan, Kamis (3/10/2024).

Dikatakan Riani, banyak wanita mengalami perubahan pada daerah kewanitaan setelah melahirkan atau seiring bertambahnya usia.

"Dengan menjaga dan merawat dengan melakukan treatment dapat membantu mengatasi hal tersebut," ujar Riani.

BERITA REKOMENDASI

Salah satu treatmen yang bisa dilakukan adalah V-Ning.

Treatment dapat mengatasi Miss V yang tidak lagi kencang, atau mengalami keputihan atau jamur yang mengakibatkan aroma tidak sedap dan bisa mencerahkan dan menghilangkan bulu secara permanen di area kewanitaan.

Treatmen ini  tidak dapat dilakukan pada wanita yang sedang hamil, haid dan juga penyakit menular.

"Direkomendasikan juga untuk melakukan perawatan 6-9 bulan setelah melahirkan," kata Riani.

Riani juga menyebut persoalan yang dihadapi pria seperti disfungsi ereksi. 


"Jika disfungsi ereksi merupakan masalah yang terus-menerus, hal itu dapat menyebabkan stres, memengaruhi kepercayaan diri, dan berkontribusi terhadap masalah hubungan," katanya. 

Baca juga: Ajak Ibu Muda Sadar Kesehatan Area Kewanitaan, Sumber Ayu Dukung Komunitas Parenting SMARTMUMSID

Dikatakannya, mengatasi masalah disfungsi ereksi  yang untuk saat ini bisa diatasi dengan melakukan terapi gelombang kejut (shockwave).

Perawatan non-invasif ini menggunakan gelombang kejut untuk meningkatkan aliran darah dan fungsi ereksi melalui treatmen P-Rejuve.

"Dengan prosedur tersebut diharapkan dapat membantu mengembalikan serta meningkatkan percaya diri," katanya.
 
 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas