Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina, Diharapkan Target Kurangi Impor Minyak Tercapai
Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga, Sekertaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri BUMN Erick Thohir ungkap target Pertamina.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Fathul Amanah
Ahok tiba di Kementerian BUMN pada pukul 09.20 WIB.
Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok ingin kegiatannya didukung oleh semua masyarakat Indonesia.
Mengingat fungsi komisaris utama adalah pengawasan, Ahok berharap masyarakat bisa memberi masukan untuk Pertamina.
"Saya harap tentu dukungan doa dari masyarakat ya, terus dukungan informasi dari masyarakat, karena fungsi saya kan pengawasan," ujar Ahok di Kementerian BUMN Senin (25/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Menurutnya, informasi yang disampaikan oleh masyarakat tersebut akan memudahkan pekerjaannya di Pertamina.
Dirinya berujar akan melihat informasi yang disampaikan masyarakat sesuai sistem yang berlaku.
"Semakin banyak masyarakat melaporkan kepada kami, tentu kami akan lihat sesuai sistem," ujarnya.
Ahok menyampaikan akan melakukan pengawasan yang lebih baik jika masyarakat mengirim lebih banyak masukan dan pengaduan.
"Pasti ada nomer pengaduan kan, semakin banyak nomer pengaduan, kami melakukan pengawasan lebih baik," jelasnya.
Fungsi pengawasan yang menjadi tugas Ahok, mengingatkan dirinya pada aplikasi Qlue di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebelum memulai pekerjaannya sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok menyambangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menerima Surat Keputusan (SK).
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin/Nuryanti)