Rapat Badan Pengurus Harian Terbatas, Bamsoet Tegaskan FKPPI Benteng Ideologi dan Kedaulatan Bangsa
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menegaskan organisasi FKPPI harus menjadi benteng ideologi dan kedaulatan Bangsa Indonesia.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) sekaligus Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo menegaskan, organisasi FKPPI sangat solid dibawah kepemimpinan Ketua Umum Pontjo Sutowo. Tidak terpecah dalam dualisme. Sebagaimana disampaikan Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo, menjelang pelantikan pengurus FKPPI 2021-2026, FKPPI memiliki empat program prioritas. Terdiri dari konsolidasi emosional, konsolidasi organisasi, konsolidasi kaderisasi dan konsolidasi wawasan.
"Keempatnya dibutuhkan dalam melanjutkan pembangunan FKPPI yang bersatu dan berdaulat, sekaligus meningkatkan perjuangan dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Bhinneka Tunggal Ika. Kesemuanya itu merupakan bagian tidak terpisahkan dari Empat Pilar MPR RI," ujar Bamsoet dalam rapat Badan Pengurus Harian Terbatas FKPPI, secara virtual di Jakarta, Sabtu (12/2/2022).
Turut hadir pengurus FKPPI, antara lain Ketua Umum Pontjo Sutowo, Sekjen Anna. R Legawati, Bendahara Umum Fary Francis, para Wakil Ketua Umum antara lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Dudhie Makmun Murod dan Wakil Ketua Dewan Pakar Mayjen TNI (purn) I Dewa Putu Rai.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menuturkan konsolidasi emosional dibutuhkan untuk membangun ikatan emosional yang kuat di antara para anggota FKPPI. Konsolidasi organisasi untuk menata pola hubungan FKPPI dengan Pembina dari jajaran TNI dan Polri. Karenanya dalam waktu dekat, sesuai hasil pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa minggu lalu sebagai orang tua dari FKPPI, mereka siap menerima kunjungan audiensi dari keluarga besar FKPPI.
"Konsolidasi kaderisasi dibutuhkan untuk memperluas cakupan keanggotaan FKPPI agar bisa mengajak lebih banyak lagi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri bergabung dalam keluarga besar FKPPI. Sedangkan konsolidasi wawasan, antara lain dibutuhkan untuk meningkatkan peran anggota FKPPI sebagai agen perekat ikatan kebangsaan yang senantiasa menjaga kedaulatan negara agar tetap tegak berdiri tegak sampai kapanpun," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menjelaskan FKPPI akan memasifkan program bela negara yang tidak hanya dilakukan di tingkat pusat. Melainkan juga dilakukan di setiap daerah. Salah satunya membangun kerjasama dengan Kementerian Pertahanan agar anggota FKPPI bisa terlibat dalam pembentukan Komponen Cadangan Tahun 2022 yang ditargetkan mencapai 2.500 personel.
"Selain berkontribusi terhadap penjaga ideologi dan kedaulatan bangsa, FKPPI juga akan memasifkan kontribusi di bidang perekonomian. Seperti yang sudah dilakukan FKPPI Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Ketua yang juga menjabat Bupati Muna, Rusman Emba, dan Ketua Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta (HIPWI) FKPPI Sulawesi Tenggara Rusmin Abdul Gani, yang aktif menggerakan anggota FKPPI Sulawesi Tenggara sebagai penggerak ekonomi kerakyatan," pungkas Bamsoet. (*)