Puan Inspiratif Dari Sananrejo, Malang: Memajukan Desa Melalui Peran Srikandi
Selaku Kepala Desa, ia sangat ingin perempuan di wilayah pemerintahannya berdaya dalam mendukung perekonomian keluarga dan desa.
Editor: Content Writer
2) Pemantauan ibu hamil berisiko tinggi
3) Homecare kesehatan masyarakat 24 jam untuk anak, lansia, dan warga lainnya. Desa melalui kader kesehatan memberikan layanan kunjungan ke rumah. Warga diperkenankan menghubungi kader kesehatan secara langsung atau Tim Jaringan Komunikasi Desa (Jarkomdes)
4) Senam sehat lansia
5) Posyandu anak dan lansia
6) Penyuluhan pernikahan dini
7) Pemberian informasi Pra-Nikah
C. Program/Kegiatan Ketahanan Pangan dan Lingkungan
Sekitar 49 persen lahan di Desa Sananrejo (209,5 Ha) dipergunakan untuk persawahan. Potensi desa yang paling unggul di bidang pertanian adalah padi dan jagung. Untuk itu, dibentuk Kelompok Tani yang didukung oleh Pemerintah Desa dalam pemasaran dan pendistribusian produk yang dihasilkan. Dalam mendukung program pemerintah terkait Ketahanan Pangan dan SDGs Desa Nomor 1 dan 2, yakni Desa Tanpa Kemisknan dan Kelaparan, Hj. Erna membuat program Kawan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini diperuntukkan bagi warga yang memiliki lahan di pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan untuk menanam apotik hidup dan kebutuhan bahan pangan lainnya. Bentuk dukungan yang diberikan pemerintah ialah bantuan penyediaan bibit tanaman toga dan tanaman lainnya, seperti bayam, kol, salada, dan buah bit, terong, cabai, dll.
Tahun 2022, Dana Desa yang diperoleh Desa Sananrejo sekitar Rp1,1 Juta. Hj. Erna memanfaatkan Dana Desa untuk program Ketahanan Pangan sesuai anjuran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022. Selain menanam sayur mayur, Desa Sananrejo juga melakukan budidaya Jamur serta Perikanan Nila dan Gurame. Desa memiliki Kelompok Perikanan yang bernama Sanare Fish Farm.
D. Inovasi dalam Teknologi Tepat Guna (TTG)
Desa Sananrejo menyadari pentingnya teknologi untuk mempermudah aktivitas usaha masyarakat, seperti pembuatan kemasan untuk produk unggulan UMKM, pengolahan jamur menjadi produk bakso, pepes, dan keripik, serta membuat minuman kemasan sari apel. Desa Sananrejo turut mendukung pengembangan teknologi dengan memfasilitasi kerja sama pelatihan di bidang TTG dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dll.
E. Program/Kegiatan Pelayanan Warga
Hj. Erna mengedepankan peran pemerintah sebagai penyelenggara kegiatan pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan terhadap masyarakat. Sesuai visi desa, yaitu “Terwujudnya Tata Pemerintahan Desa yang Lebih Baik”, Sanarejo memiliki 4 misi yang salah satunya adalah meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat. Desa menyediakan ruang pelayanan warga 24 jam dan membangun Jarkomdes yang merupakan pertemuan paguyuban Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setiap 3 bulan sekali.
F. Program/Kegiatan dalam Bidang Pendidikan dan Kepemudaan
Desa Sananrejo memperhatikan program atau kegiatan yang mendukung SDGs Desa Nomor 4, yaitu Pendidikan Desa Berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan ialah pemberian bantuan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Hj. Erna juga berpandangan bahwa pendidikan karakter dan spiritual juga tidak kalah penting dari akademis sehingga Desa memberikan pelatihan dan pemberian insentif untuk Guru Mengaji.
Untuk meminimalisasi pernikahan dini dan mengarahkan anak-anak muda sebagai generasi penerus kemajuan desa berkegiatan yang baik dan bermanfaat, Desa membangun Sport Center dan membentuk kelompok kepemudaan, seperti Karang Taruna dan Kepemudaan Masjid.
G. Dukungan Pelestarian Kesenian Desa
Dalam rangka menjaga budaya dan kearifan lokal desa sesuai arahan SDGs Desa Nomor 18 terkait Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif, Hj. Erna mendukung pelestarian kesenian desa melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Kuda Lumping dan wayang. Desa juga aktif melakukan kirab budaya dengan pelaku seni dan petani.