Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental Generasi Muda dalam Proses Pembangunan Bangsa

Pembangunan nasional mesti menyediakan ruang bagi pembangunan non-fisik. Karena, hanya generasi muda yang sehat jasmani dan rohani yang mampu menjawab

Editor: Content Writer
zoom-in Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental Generasi Muda dalam Proses Pembangunan Bangsa
Istimewa
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat 

TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan nasional mesti menyediakan ruang bagi pembangunan non-fisik. Karena, hanya generasi muda yang sehat jasmani dan rohani yang mampu menjawab berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa di masa depan.

"Pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian penting dalam pembangunan nasional. Kesehatan mental setiap warga negara, terutama remaja, yang diharapkan menjadi generasi penerus yang tangguh dan dapat menjawab tantangan bangsa di masa depan, harus mendapat perhatian serius," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Generasi Muda Indonesia dan Ancaman Kesehatan Mental yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (8/5). 

Diskusi yang dimoderatori Dr. Irwansyah (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid (Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB (Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia), Dr. Retno Kumolohadi, M.Si., Psikolog (Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia) dan Dr. dr. Iqbal Mochtar, MPH, MOHS, DiplCard, DOccMed, SpOK, FRSPH (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia - Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Timur Tengah /PDITT), sebagai narasumber. 

Selain itu, hadir pula Ahmad Baidhowi AR (Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Bangsa) sebagai penanggap. 

Baca juga: Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat: Wujudkan Kualitas Pendidikan Tinggi yang Merata di Tanah Air

Lestari mengungkapkan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat sekitar 14 juta orang di Indonesia mengalami gangguan mental dengan berbagai tingkatan, dari yang ringan hingga yang berat.

Kenyataannya, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam satu bulan terakhir, di media massa kita beberapa pekan terakhir diungkap sejumlah kasus kekerasan (termasuk membunuh) yang dipicu oleh depresi dan stress karena masalah ekonomi, pekerjaan, relasi sosial dan faktor lainnya. 

Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, berpendapat kesehatan mental tidak boleh diabaikan jika kita ingin menghadirkan generasi unggul, menyongsong Indonesia Emas. 

Berita Rekomendasi

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong terwujudnya kerja sama dan kepedulian para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan mempromosikan kesejahteraan mental, serta mengurangi stigma yang terkait dengan gangguan mental.

Menurut Rerie, melalui pengembangan sektor pendidikan dengan model pembelajaran aktif yang berorientasi pada peningkatan kemampuan setiap warga negara, diharapkan mampu mengatasi ancaman yang menyasar kesehatan mental generasi muda. 

Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, R. Vensya Sitohang mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan kesehatan jiwa masyarakat harus diikuti dengan langkah yang komperhensif mulai dari preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitasi dan melibatkan semua pihak. 

Langkah tersebut, ujar Vensya, harus mampu dilakukan agar sumber daya manusia (SDM) yang ada saat ini dapat mewujudkan target Indonesia Emas pada 2045.

Baca juga: Rerie: Upaya Pelestarian Lingkungan Harus Diwujudkan dalam Tindakan Nyata

Pada pemetaan beban sepanjang hidup manusia sejak bayi hingga lansia, ungkap Vensya, menempatkan kesehatan mental pada lima besar faktor yang harus diperhatikan untuk mewujudkan kesehatan dalam kehidupan manusia. 

Menurut Vensya, untuk mewujudkan kesehatan mental masyarakat merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab para tenaga kesehatan. 

Apalagi, tambah dia, sejumlah laporan bunuh diri dari pihak kepolisian mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada usia produktif. Kondisi ini, tegas Vensya, harus menjadi perhatian bersama. 

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas