Hobi Menyelam Tapi Takut Disergap Hiu? Ini Baju Khusus Penangkalnya
Hobi menyelam tapi takut disergap hiu? Inilah desain baju selam yang membuat Anda tidak tampak penglihatan hiu.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah perusahaan asal Australia mulai menjual pakaian renang yang akan membuat manusia 'tak terlihat' oleh ikan hiu. Jika berhasil, para penyelam tidak akan perlu merasa khawatir lagi.
Pakaian pembungkus seluruh tubuh yang dipasarkan seharga Rp4,9 juta ini memiliki warna seperti samudra, dengan warna putih dan beberapa guratan warna biru.
Shark Attach Mitigation Systems, perusahaan yang menghadirkan pakaian renang tersebut, juga membuat sticker yang memiliki pola serupa dan bisa dipasang di papan seluncur, tanki udara, dan kayak.
Meski demikian, kalaupun pakaian renang ini efektif secara visual, belum tentu ia mencegah hiu mendeteksi orang yang menggunakannya. Alasannya adalah karena hiu juga mengandalkan indera lainnya, yakni penciuman, rasa, dan kemampuan untuk mendeteksi suara. Misalnya suara gelembung yang dihasilkan oleh perlengkapan milik penyelam. Jadi, bukan hanya mengandalkan mata.
Bahkan, dari sebuah riset yang dilakukan oleh peneliti dari Oceans Institute, University of Western Australia, diketahui bahwa 17 spesies hiu, termasuk tiger shark dan bull shark, cenderung buta warna.
Dua pilihan
Selain pakaian kamuflase, perusahaan tersebut juga menyediakan pakaian dengan garis-garis warna hitam, biru dan putih. Pola kontras ini sengaja dibuat untuk mengikuti penampilan hewan laut lain seperti ular laut atau pun lionfish.
Berhubung hiu umumnya tidak memakan hewan-hewan di atas, harapannya adalah mereka juga tidak tertarik untuk memakan manusia yang menggunakan pakaian garis-garis tersebut. Ide ini sama dengan yang telah dilakukan perusahaan lain yang membuat pelindung ruam yang tampak seperti lionfish. hiu macan,ikan,lautHiu macan. (thinkstock)
Tetapi, menurut George Burgess, Director of the Florida Program for Shark Research, pakaian-pakaian seperti ini justru malah bisa menghadirkan efek sebaliknya.
Karena hiu tidak bisa melihat warna kontras dengan baik, Burgess berpendapat, benda bergaris yang bergerak bisa jadi malah "sangat menarik" bagi hiu.
"Pakaian bergaris-garis yang dibuat agar mirip seperti lionfish sama saja dengan mencari perhatian seekor hiu, karena pakaian itu kontras antara gelap dan terang," kata Burgess yang menyebutkan bahwa desain biru dan putih yang dibuat oleh Shark Attack Mitigation Systems mungkin akan berfungsi lebih baik jika menggunakan incorporated countercoloration.
Incorporated countercoloration sendiri merupakan strategi kamuflase alami di mana bagian tubuh dari seekor ikan, di dekat sirip belakangnya berwarna lebih gelap dibandingkan dengan bagian perutnya, yang putih atau perak. Metode alami ini digunakan sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator besar.
Sebagai contoh, jika predator berada di atas ikan ini dan melihat ke bawah, bagian atas dari ikan yang berwarna gelap itu sulit dibedakan dengan warna dasar laut, tetapi jika predator berada di bawah ikan dan melihat ke atas, bagian perut yang berwarna terang berbaur dengan sinar matahari yang datang dari atas air.
Hubungan manusia-hiu
Burgess menyebutkan bahwa meski ikan hiu sangat jarang menyerang manusia, rata-rata hanya mencapai lima kasus kematian per tahun di seluruh dunia, satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah jangan masuk ke air.
Meski demikian, kata Burgess, "Sebagian besar hiu tidak mencari manusia, karena manusia bukanlah bagian dari lingkungan alami di mana mereka tinggal. Tetapi, apapun yang kita bisa lakukan untuk mengurangi kerugian adalah baik untuk kita, sama halnya bagi hiu yang mendapatkan santapan yang salah," ucapnya.
(Jaclyn Skurie)