Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Angkie Yudistia "Pinjam Bibir" untuk Menulis Buku "Setinggi Langit"

Adalah Angkie Yudistia, sang penulis yang menceritakan ulang kisah para peneliti tersebut ke dalam buku itu.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Angkie Yudistia
TRIBUN JAKARTA/DANIEL NGANTUNG
Angkie Yudistia penulis buku Buku Setinggi Langit 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka satu dasarwasa program For Women in Science (FWIS) yang dicetuskan L'Oréal Paris dan UNESCO, L'Oréal Indonesia meluncurkan buku "Setinggi Langit".

Buku ini berisikan kisah-kisah inspiratif para perempuan peneliti asal Indonesia yang berprestasi penerima penghargaan FWIS.

Adalah Angkie Yudistia, sang penulis yang menceritakan ulang kisah para peneliti tersebut ke dalam buku itu.

Sosok perempuan yang satu ini boleh dibilang tak kalah inspiratifnya dari para peneliti tersebut.

Angkie tidak seperti penulis umunya. Ia adalah seorang difabel. Kemampuan mendengarnya menghilang saat ia beranjak umur 10 tahun.

Saat pihak L'Oréal Indonesia menawari proyek ini, Angkie, yang sebelumnya pernah merilis sebuah buku, sempat sangsi.

BERITA TERKAIT

"Saya harus mewancarai 10 perempuan peneliti yang tersebar di beberapa kota di Indonesia dan bahkan luar negeri dalam waktu yang cukup singkat. Kira-kira saya bisa enggak ya," cerita Angkie saat bincang santai bersama pewarta di markas L'Oréal Indonesia, Jakarta, Selasa (3/11/2013).

Namun, Angkie merasa kisah perjuangan para peneliti itu tidak baik kalau hanya disimpan sendiri saja. Harus ada seseorang yang menceritakan kisah mereka ke khalayak luas dalam bahasa yang mudah dicerna.

Dalam proses kreatifnya, Finalis None Jakarta Barat 2008 ini mengaku menemukan banyak tantangan. Sebagai soerang difabel, Angkie kesulitan beradaptasi dengan gerak bibir para narasumber yang baru ditemuinya.

Beruntung, Angkie dibantu oleh kawannya Angel Simbolon dan Ovi Nomia selaku Public Relations Manager L'Oréal Indonesia.

"Aku pinjam bibir mereka untuk menceritakan ulang," kata perempuan kelahiran Medan, 5 Juni 1987, ini.

Namun sempat pula ia mencapai titik keputusasaan dan hampir menyerah. "Tapi saya berpikir, kalau menyerah, saya merasa lebih malu karena saya tidak melanjutkan cerita-cerita mereka yang inspiratif ke khalayak luas," ungkapnya.

Kisah jatuh-bangkit para peneliti pun turut memotivasi Angkie untuk tetap fokus melanjutkan proyek ini. "Mereka mengajarkan pentingnya perjuangan. Jadi generasi muda jangan mudah menyerah.

Akhirnya, rampunglah buku "Setinggi Langit" dengan tebal lebih dari 150 halaman. Selain menulis, penggemar traveling ini juga terlibat dalam proses produksi dan distribusi.

Melanie Masriel, Head of Communication PT. L'Oréal Indonesia, menuturkan Angkie adalah seorang penulis yang memiliki hasrat dan perhatian pada isu sosial, pendidikan anak dan perempuan.

"Sama seperti L'Oréal. Ini mengapa kami memilihnya," tuturnya.

Kebetulan, bincang santai tersebut digelar bertepatan dengan hari disabilitas internasional.

Ditanya pesan apa yang ingin ia sampaikan pada kaum disabilitas yang ingin sukses dalam menggapai cita-citanya, Angkie menjawab, "Only tough people will win. Hanya mereka yang kuat akan menang. Siapapun bisa asal niat."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas