Dua dari Enam Sampel Kosmetik Pemutih Wajah Ini Beracun Kimia!
Dua dari enam sampel kosmetik ini mengandung racun kimia berbahaya. Yang satu mengandung merkuri, satunya hidrouikon. Waspadalah!
Penulis: Agung Budi Santoso
"Saya juga punya koleksi kosmetik abal-abal, ” cerita Dr Luluk Maya Savira. Dari koleksi kosmetik bermasalah itu, Luluk menjelaskan dan memberikan warning (peringatan) kepada pelanggannya agar waspada dalam memilih kosmetik. Cukup banyak yang aman pakai, tapi tidak bisa dipungkiri, cukup banyak pula yang berisiko.
Yang pasti, dari pengamatannya, memang kaum wanita cukup banyak yang tidak sabaran dalam mencari cara mempercantik diri. Tak heran, banyak yang terjerat pada ketergantungan memakai kosmetik mengandung merkuri tinggi.
"Memang merkuri itu pemutih wajah yang paling instan dalam memutihkan wajah, tapi sangat berbahaya, tidak hanya bagi kulit wajah, bahkan organ tubuh kita,” kata Luluk.
Ia bertutur, mercuri alias Hg, termasuk golongan logam berat yang dapat menyebabkan flek kehitaman pada wajah. Sialnya kalau sudah flek sulit diperbaiki. Lebih berisiko lagi, merkuri yang terserap dalam kulit bisa mencemari darah hingga berisiko pada organ liver (hati).
"Selain itu, merkuri juga bisa memicu kanker kulit. Bahkan pada wanita hamil dapat menyebabkan kecacatan pada janin,” ujar Luluk.
Sementara hidrokuinon risikonya tak jauh beda dari merkuri. Sifatnya bisa mencerahkan kulit, tapi lama-lama timbul flek hitam yang sulit dipulihkan. Ia mengakui, banyak sekali kosmetik pemutih mengandung hidrokuinon dosis tinggi.
"Padahal yang diizinkan itu adalah hidrokuinon dengan dosis maksimal 4 persen, itu pun harus melalui resep dokter,” kata Luluk. Dosis dengan toleransi tak lebih 4 persen itu pun penggunaannya bukan untuk kosmetik tapi pengobatan flek pada kulit atau melasma.
Hm, ngeri bukan? Karena itu, waspada dan teliti saat memilih kosmetik yang aman!
Simak dua laporan sebelumnya:
- Baca bagian pertama dari sambungan tulisan ini sebelumnya. Klik di sini!
- Baca bagian kedua dari sambungan tulisan ini sebelumnya. Klik di sini !