Tujuh Fakta Tentang Krim Pemutih yang Sebaiknya Anda Tahu
Namun, sebelum menggunakannya, sebaiknya Anda mengetahui mengenai fakta-fakta dari pemutih ini.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pemutih atau bleaching dapat mencerahkan wajah dari bekas luka jerawat. Namun salah satu keggunaan utama pemutih di Indonesia adalah untuk memutihkan warna kulit.
Walaupun ada berbagai cara untuk memutihkan kulit, bleaching menjadi metode yang paling populer.
Sebab, bleaching dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan produk berupa krim atau lotion yang dijual bebas di pasaran.
Namun, sebelum menggunakannya, sebaiknya Anda mengetahui mengenai fakta-fakta dari pemutih ini.
1. Pemutih biasanya mengandung amonia
Oleh karena itu, pemutih tidak dianjurkan untuk digunakan terlalu sering. Anda bisa menggunakannya maksimal satu kali dalam tiga minggu.
2. Pastikan untuk mencampur produk dengan baik.
Bila produk harus dicampur terlebih dahulu, pastikan untuk mencampur dengan sempurna. Pencampuran yang kurang baik dapat menyebabkan kulit iritasi.
3. Gunakan pemutih pada wajah yang bersih.
Hapus tata rias dari wajah Anda sebelum menggunakan pemutih. Lalu, bila produk dijual bersama perawatan sebelum pemutih, jangan lupa menggunakannya terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan pemutih.
4. Untuk warna kulit yang gelap, pastikan pemutih tidak lebih dari sepuluh menit.
Sehingga Anda mendapatkan hasil yang ringan dan mencerahkan.
5. Jika wajah kesemutan dan iritasi, lebih baik dihentikan.
Untuk menghentikan cuci wajah dengan air saja. Lalu, pastikan untuk mencoba produk di area kecil terlebih dahulu sebelum memakai di seluruh kulit untuk melihat reaksi.
6. Hindari kontak langsung dengan matahari
Selama tujuh hingga delapan jam setelah bleaching, hindari sinar matahari langsung. Kulit yang baru saja mengalami pemutihan lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV).
7. Jangan gunakan sabun pada wajah
Selama enam jam setelah bleaching, hindari penggunaan sabun wajah karena dapat membuat kulit semakin sensitif dan iritasi.
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja/Kompas.com