Cerita di Balik Keindahan Corak Batik Asal Pamekasan Madura
Didominasi warna klasik yakni merah, cokelat dan hitam, membuat batik Pamekasan cocok untuk dijadikan busana apapun.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batik pesisir, asal Pamekasan, Madura, punya kelebihan tersendiri.
Didominasi warna klasik yakni merah, cokelat dan hitam, membuat batik Pamekasan cocok untuk dijadikan busana apapun.
Selain itu, setiap corak memiliki cerita tersendiri. Salah satunya corak Tong Cen Tong.
"Menceritakan kalau ada pemuda yang ingin meminang anak gadis, dengan modal satu sendok nasi saja dia sudah berani," ujar Badrudin, penjual batik Nargis Batik Podhek, di Pasar Batik, Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Barat, Rabu (5/10/2016)
Perajin batik Nargis Batik Podhek sudah turun-menurun menjual batik dari tahun 60an.
Hal tersebutlah yang membuat Nargis batik Podhek diminta datang ke Pasar Batik Selisik Batik Pesisir, yang digagas oleh Harian Kompas dan Bentara Budaya Jakarta.
Batik di Nargis Batik Podhek mematok harga 150 ribu hingga 2,5 juta rupiah.
Batik yang dibanderol harga paling mahal adalah Ke Ceng Keh, yakni gabungan pola bunga dan cengkeh.
"Proses pewarnaan yang berkali-kali, membuat kain ini dibanderol harga tinggi. Untuk ukuran dua meter saja, batik bercorak Ke Ceng Keh dihargai 2,5 juta rupiah," ujar Badrudin.
Awalnya, kain hanya diwarnai dengan satu warna. Untuk mendapatkan warna lainnya harus kembali dialkukan proses pencelupan. Hingga mencapai warna akhir.
Beragam batik pesisir termasuk asal Pamekasan ini dijual di Pasar Batik, Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta Barat hingga 9 Oktober mendatang.
Selain Ke Ceng Keh, masih banyak corak batik Pamengkasan lainnnya yang tak kalah cantik.
Beralamat jalan segara 28 Pamekasan, Madura dengan nomor telepon 087850443636, Nargis Batik Podhek juga kerap buka di Pasar 17, Pamekasan Madura. Usahakan datang di Hari Kamis dan Minggu untuk mendapatkan harga miring.